Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah: Rasio Utang Turun Separuh

Kompas.com - 11/05/2013, 16:06 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Rasio utang Indonesia terus menurun. Selama masa jabatan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), rasio utang pemerintah terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) turun hampir separuh dibanding dalam sembilan tahun terakhir.

Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi dan Pembangunan Firmanzah mengungkapkan, rasio utang pemerintah terhadap PDB mengalami penurunan dari 56,6 persen pada 2004 menjadi 24,1 persen pada 2012.

Firmanzah bilang, pemerintahan SBY lebih mengutamakan utang dalam negeri ketimbang utang luar negeri. Maka selama periode pemerintahan SBY sampai tahun 2012 kemarin, pengelolaan utang dan fiskal terus menunjukkan penguata fundamental ekonomi nasional.

"Hasilnya, rasio utang Indonesia terhadap PDB pada tahun 2004 sebesar 56,6 persen turun menjadi 24,1 persen pada akhir 2012," tutur Firmanzah.

Firmanzah menjelaskan, utang merupakan bagian dari kebijakan fiskal Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan bagian Kebijakan Pengelolaan Ekonomi secara keseluruhan. Defisit fiskal juga tetap dijaga di bawah 3 persen terhadap PDB dan itu masih aman bagi perekonomian nasional. Bahkan menurut guru besar fakultas ekonomi UI ini, kondisi tersebut membuat ekonomi Indonesia kebal dari krisis Subprime Mortagage dan krisis utang Eropa.

Sementara pada tahun 2013 ini, pemerintahan SBY mengambil kebijakan untuk menekan terus rasion utang terhadap PDB di bawah 23 . Dalam instruksi presiden ditegaskan bahwa pada tahun 2014 rasio utang terhadap PDB hanya berkisar 22 persen . Rasio utang ini lebih kecil bila dibandingkan dengan rasio utang/PDB di zona Euro yang rata-rata mencapai 90 persen.

Di sisi lain, lanjut Firmanzah, PDB Indonesia tumbuh positif pada kisaran 6 persen dan terus membesar dari Rp 2,294 triliun pada tahun 2004 menjadi Rp 8,241 triliun pada tahun 2012. Bahkan nilai PDB Indonesia pada tahun 2025 ditargetkan berkisar antara 4 triliun dollar AS hingga 4,5 triliun dollar AS. "Dengan demikian, pada saat itu, Indonesia masuk dalam kelompok negara maju," tegasnya.

Untuk diketahui saja, walau secara rasio terhadap PDB berkurang, namun secara nominal utang pemerintah sampai 3 bulan pertama 2013 ini bertambah mendekati Rp 2.000 triliun. Pada Maret 2013, posisi utang pemerintah mencapai Rp 1.991,22 triliun, atau naik Rp 15,8 triliun dibandingkan posisi akhir 2012 sebesar Rp 1.975,42 triliun. (Noverius Laoli/Kontan)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM Bank Jateng

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM Bank Jateng

Whats New
Toko Marine Hadirkan Platform untuk Tingkatkan 'Employee Benefit'

Toko Marine Hadirkan Platform untuk Tingkatkan "Employee Benefit"

Whats New
Cara Cetak Rekening Koran BCA, BRI, BNI, dan Bank Mandiri via Online

Cara Cetak Rekening Koran BCA, BRI, BNI, dan Bank Mandiri via Online

Spend Smart
Daftar UMK Kota Surabaya 2024 dan 37 Daerah Lain di Jawa Timur

Daftar UMK Kota Surabaya 2024 dan 37 Daerah Lain di Jawa Timur

Whats New
Menhub Pastikan Bandara Juanda Surabaya Siap Layani Penerbangan Haji 2024

Menhub Pastikan Bandara Juanda Surabaya Siap Layani Penerbangan Haji 2024

Whats New
Kian Menguat, Harga Bitcoin Kembali Tembus 67.000 Dollar AS per Keping

Kian Menguat, Harga Bitcoin Kembali Tembus 67.000 Dollar AS per Keping

Whats New
Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Whats New
Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Earn Smart
Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Whats New
Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com