Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendag Sidak Harga Pangan di Pasar Klender

Kompas.com - 12/05/2013, 11:49 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perdagangan (Mendag) Gita Wirjawan melakukan inspeksi mendadak memantau harga bahan pangan di Pasar Klender, Jakarta Timur, Minggu (12/5/2013). Ia berjanji akan berupaya menstabilkan harga.

"Saya memantau harga pangan di lapangan," kata Gita Wirjawan di Jakarta, Minggu.
    
Menurut dia, pemantauan harga secara langsung merupakan hal yang penting agar terdapat bukti yang diperoleh langsung dari para pedagang pasar.
    
Selain itu, ia juga mengemukakan, sejumlah harga bahan pangan yang menjadi kebutuhan pokok warga seperti cabai, beras dan bawang relatif stabil. Dalam kunjungannya, Gita menyambangi beberapa pedagang dan bertanya langsung kepada mereka mengenai harga-harga bahan pangan.
    
Ia juga melakukan pembelian terhadap sejumlah komoditas seperti daging sapi dan ayam. Ia mengakui bahwa harga daging masih relatif tinggi.

Sebelumnya Mendag mengatakan kestabilan harga pangan harus diwujudkan sebelum pemerintah menyesuaikan harga BBM bersubsidi.
    
"Kalau harga pangan turun, itu akan menjadi bekal untuk kita mengambil sikap atas kenaikan harga," ujarnya di Jakarta, Selasa (30/4).
    
Gita mengatakan saat ini harga beberapa komoditas pangan mulai menunjukkan penurunan, setelah pada awal tahun mengalami kenaikan akibat kebijakan pembatasan impor hortikultura.
    
Namun, menurut dia, harga daging sapi masih tercatat tinggi di beberapa daerah, sehingga pemerintah berupaya mempercepat distribusi dan pengadaan daging sapi, termasuk melakukan impor.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Whats New
Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Whats New
Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Whats New
Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com