Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konsumsi BBM Bersubsidi Dibatasi, Pemerintah Terlalu Ribet

Kompas.com - 13/05/2013, 14:24 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wacana pemerintah untuk membatasi konsumsi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi direspon negatif oleh banyak pihak. Pemerintah dinilai bersikap terlalu ribet dalam kebijakan tersebut.

Dalam kebijakan itu, pemerintah berencana membatasi pembelian premium 0,7 liter sehari untuk sepeda motor. Sementara itu untuk mobil pribadi atau kendaraan umum hanya diperkenankan mengonsumsi BBM paling banyak 3 liter sehari.

Pengamat transportasi dari Universitas Soegijapranata, Djoko Setijowarno mengatakan kebijakan ini akan merepotkan masyarakat. Sebab hal ini akan membatasi mobilitas masyarakat.

"Pemerintah ini hal sederhana malah dibuat ruwet dan berbelit-belit. Kebijakan ini sarat kepentingan politik dengan berbagai intrik," kata Djoko kepada Kompas.com di Jakarta, Senin (13/5/2013).

Djoko menambahkan pemerintah seharusnya bersifat sederhana dan tetap bisa merespon kebijakan tersebut dengan cukup bijak. Misalnya pemerintah bisa terus menggenjot dan memperbaiki layanan transportasi umum serta aksesibilitas hingga kawasan pemukiman diperluas. Dengan kondisi seperti itu, masyarakat akan berpikir untuk lebih baik menggunakan layanan transportasi umum dibanding menggunakan mobil atau sepeda motor pribadi.

"Asalkan pemerintah mau menawarkan pelayanan transportasi umum yang lebih manusiawi," tambahnya. Masyarakat pun juga tidak perlu dipaksa untuk naik kendaraan umum. Sebab, bila ongkos naik kendaraan umum lebih murah bila dibanding naik kendaraan pribadi, maka masyarakat pun bisa menimbang untung ruginya memakai kendaraan pribadi.

"Saat ini, masyarakat merasa terpaksa menggunakan kendaraan pribadi. Sebab tidak ada pilihan lain, asalkan mobilitas tidak terganggu," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Whats New
Harga Tiket Kereta Api 'Go Show' Naik Mulai 1 Mei

Harga Tiket Kereta Api "Go Show" Naik Mulai 1 Mei

Whats New
SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Whats New
Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Whats New
Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com