Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Untung Besar, SingTel Ogah Lepas Saham Telkomsel

Kompas.com - 14/05/2013, 12:47 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Singapore Telecom (SingTel) enggan melepas saham di PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel), anak usaha PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM). SingTel masih ingin terus berinvestasi di Indonesia.

Direktur Utama Telkom Arief Yahya mengatakan, saat ini SingTel memegang sekitar 35 persen saham Telkomsel. Sementara sisanya dikuasai Telkom.

"Kami sudah berencana mau membeli kembali (buyback) saham Telkomsel dari SingTel, tapi SingTel tidak mau. Hanya mau membeli lima persen saham pun mereka tidak mau," kata Arief saat diskusi "Kebangkitan BUMN Nasional" di Hotel Sahid Jakarta, Selasa (14/5/2013).

Arief menambahkan, keuntungan SingTel dalam berinvestasi di Telkomsel memang cukup menggiurkan. Tahun 2002 dulu saat SingTel masuk ke Telkomsel hanya dengan harga 1 miliar dollar AS atau sekitar Rp 10 triliun.

Saat ini, kapitalisasi pasar Telkomsel sudah 24 miliar dollar AS. Artinya, dengan SingTel memiliki sekitar sepertiga saham Telkomsel, maka kapitalisasi saham mereka sudah Rp 8 triliun atau sudah 8 kali lipat saat investasi pertama kalinya dulu. Sedangkan dalam hal dividen, Telkom baru saja membagikan sekitar Rp 12 triliun ke Telkomsel. Artinya lagi, SingTel bisa memboyong sekitar Rp 4 triliun per tahun dari dividen di Telkomsel.

"Namanya orang berinvestasi, kita harus hargai. Bagaimanapun SingTel merupakan partner terbaik yang selama ini ada. Itu juga yang menjadi alasan mengapa SingTel tidak mau melepas sahamnya," tambahnya.

Disinggung soal operator merah putih, Arief pun dengan tegas mengatakan bahwa Telkomsel masih menjadi satu-satunya operator yang paling Indonesia. Sebab, saat ini Telkom masih memegang sekitar 65 persen saham Telkomsel, meski 35 persen saham dikuasai Singapura.

"Jangan khawatir, kita sudah paling Indonesia. Apalagi Singapura juga merah putih (warna benderanya, walau ada bulan dan bintang di sisi merahnya)," candanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Whats New
Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Whats New
Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Whats New
Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Whats New
OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

Whats New
Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Whats New
Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com