Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pabrikan Elektronik Jepang Makin Kalah Kompetisi

Kompas.com - 14/05/2013, 20:44 WIB

 

TOKYO, KOMPAS.com - Di tengah ketatnya kompetisi di pasar barang elektronik, dua produsen elektronik Jepang menderita kerugian yang cukup besar. Adapun dua perusahaan yang dimaksud adalah Sharp dan Panasonic, dengan total kerugian mencapai 12,8 miliar dollar AS atau sekitar Rp 124 triliun .

Sementara itu, Sony mulai berhasil memulihkan kinerja keuangan perusahaannya setelah empat tahun menderita kerugian secara berturut-turut. Akan tetapi, pulihnya kondisi keuangan perusahaan tidak serta merta membuat perusahaan ini senang, karena dibayang-bayangi oleh berfluktuasinya nilai tukar yen. Sony juga kehilangan asetnya berupa gedung di wilayah Manhattan New York lantaran dijual untuk mendapatkan dana 1 miliar dollar AS.

Direktur Keuangan Sony, Masaru Kato mengungkapkan tahun-tahun sulit telah dilalui, dan perusahaan memiliki satu misi, "Kami mengejar profit, tak peduli apapun," ujarnya.

Bagaimanapun, perusahaan-perusahaan elektronik raksasa asal Jepang itu belakangan kalah bersaing dengan pabrikan dari negara lain seperti halnya Samsung dari Korea Selatan dan Apple dari AS.

Sektor elektronik menjadi sektor bisnis yang tak lagi menjanjikan seiring dengan dipangkasnya peringkat kredit sektor tersebut, serta semakin tipisnya margin dari produk televisi.

“Perusahaan-perusahaan tersebut bisa saja kembali mencatatkan kinerja yang buruk jika mereka tidak mengubah portofolio bisnis atau fokus untuk memperkuat produk untuk beberapa waktu ke depan,” ujar Koki Shiraishi, analist SMBC Nikko Securities.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com