Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden: Pemerintah Akan Beri Insentif Migas

Kompas.com - 15/05/2013, 13:01 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, pemerintah akan memberikan insentif terhadap kegiatan eksplorasi industri minyak dan gas bumi (migas). Dengan pemberian insentif, diharapkan bisa meningkatkan produksi migas serta menemukan cadangan baru migas untuk memenuhi kebutuhan migas yang terus meningkat.

"Pemerintah terus berpikir untuk memberikan insentif bagi kegiatan ekplorasi," kata Presiden saat menghadiri Konvensi dan Pameran Indonesian Petroleum Association (IPA) ke-37 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (15/5/2013).

Hal itu dikatakan Presiden menjawab pernyataan Menteri ESDM Jero Wacik bahwa salah satu hal yang masih dikeluhkan para pelaku indusri migas, yakni terkait insentif di bidang eksplorasi.

Presiden mengaku sudah menginstruksikan Jero dan Kepala Satuan Kerja Sementara Pelaksana Usaha Hulu Migas (SKK Migas) Rudi Rubiandini agar berkoordinasi dengan Menteri Keuangan untuk mencari pola insentif yang tepat.

Presiden kembali mengingatkan jajaran pemerintah untuk menjaga dan meningkatkan iklim investasi di bidang migas. Iklim investasi yang kondusif, kata dia, menjadi syarat mutlak untuk peningkatan produksi migas.

Presiden mengaku sudah menginstruksikan Kementerian ESDM dan kementerian terkait lainnya untuk terus memperbaiki iklim investasi. Salah satu instruksi Presiden, yakni melakukan reformasi birokrasi perizinan industri hulu migas yang masih terlampau panjang.

"Jumlah perizinan baik ekplorasi maupun produksi yang jumlahnya mencapai puluhan harus bisa disederhana, harus bisa dipangkas sehingga di satu sisi proses bisnis dapat terjaga dan berlangsung lebih cepat. Ini pekerjaan yang tidak mudah karena perlu koordinasi dan menghilangkan ego sektoral masing-masing untuk dapat terima perubahan," kata Presiden.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dilapokan ke KPK karena Dugaan Laporan Kekayaan Tidak Wajar, Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan

Dilapokan ke KPK karena Dugaan Laporan Kekayaan Tidak Wajar, Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan

Whats New
Simak 10 Jenis Pekerjaan 'Work From Anywhere' Paling Dicari Perusahaan pada 2024

Simak 10 Jenis Pekerjaan "Work From Anywhere" Paling Dicari Perusahaan pada 2024

Work Smart
Ingin Sukses? Hindari Tiga Kalimat Toksik Ini!

Ingin Sukses? Hindari Tiga Kalimat Toksik Ini!

Work Smart
Mendagri: Manajemen Tata Kelola Bawang Putih Kurang Bagus

Mendagri: Manajemen Tata Kelola Bawang Putih Kurang Bagus

Whats New
Kurs Rupiah 13 Mei 2024 di Bank Mandiri hingga BRI

Kurs Rupiah 13 Mei 2024 di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Perluas Pasar ke Kancah Global, Bea Cukai Lepas Ekspor Produk Tenggiri dan Tuna Senilai 239.000 Dollar AS

Perluas Pasar ke Kancah Global, Bea Cukai Lepas Ekspor Produk Tenggiri dan Tuna Senilai 239.000 Dollar AS

Whats New
Populasi Ikan Belida Terancam, KKP Lakukan Pendataan

Populasi Ikan Belida Terancam, KKP Lakukan Pendataan

Whats New
Staf Jokowi Bantah Mahalnya Harga Bawang Putih karena Harga Impor yang Tinggi dari China

Staf Jokowi Bantah Mahalnya Harga Bawang Putih karena Harga Impor yang Tinggi dari China

Whats New
Bank Sampoerna Cetak Laba Bersih Rp 26,3 Miliar pada Kuartal I 2024

Bank Sampoerna Cetak Laba Bersih Rp 26,3 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Perumnas Bangun Hunian Modern di Cengkareng untuk Milenial

Perumnas Bangun Hunian Modern di Cengkareng untuk Milenial

Whats New
Kemenkes Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Usia 45 Tahun Bisa Daftar

Kemenkes Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Usia 45 Tahun Bisa Daftar

Whats New
Miliarder-miliarder Dunia Ini Raup Kekayaan dari Cokelat dan Permen

Miliarder-miliarder Dunia Ini Raup Kekayaan dari Cokelat dan Permen

Earn Smart
Kelas 1, 2, 3 BPJS Kesehatan Dihapus, Pemerintah Ganti Jadi KRIS

Kelas 1, 2, 3 BPJS Kesehatan Dihapus, Pemerintah Ganti Jadi KRIS

Whats New
Cegah Kecelakaan Bus Tak Berizin Terulang, Ini Sederet Catatan untuk Pemerintah

Cegah Kecelakaan Bus Tak Berizin Terulang, Ini Sederet Catatan untuk Pemerintah

Whats New
Fortress Pintu Baja Dukung Synergy Golf Party 2024

Fortress Pintu Baja Dukung Synergy Golf Party 2024

Rilis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com