Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hatta: Proyek PLTU Batang Masih Terkendala Lahan

Kompas.com - 17/05/2013, 14:14 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di kabupaten Batang Jawa Tengah masih terkendala lahan. Namun ia optimistis proyek pembangkit listrik ini berkapasitas 2 x 1.000 MW ini bisa dimulai pada 2014 mendatang Proyek ini juga menjadi bagian dari proyek pembangkit listrik 2 x 10.000 MW.

"Persoalan tanah masih sedikit lagi, tapi kita optimis ground breaking akan tetap dilakukan pada 2014 mendatang. Sementara financial closingnya akan selesai pada Oktober 2013 ini," kata Hatta di kantornya Jakarta, Jumat (17/5/2013).

Hatta menambahkan, proyek PLTU di Batang ini memakai lahan sekitar 192 ha. Adapun lahan yang sudah dibebaskan mencapai 187 ha. Namun pemerintah meminta tambahan pembebasan lahan sebesar 39 ha lagi dan masalah ini masih dilakukan pendekatan bisnis khususnya ke masyarakat dan pelaksana tender proyek tersebut yaitu PT Bimasena Power Indonesia (BPI).

"Memang ada beberapa seperti di daerah tertentu yang masih memerlukan penyelesaian itu tadi. Kita sudah putuskan itu tetaplah Pemda yang mengurus bersama BPI untuk melakukan pendekatan dengan masyarakat agar semua bisa selesai," tambahnya.

Di tempat yang sama, Bupati Batang Yoyok Riyo Sudibyo membenarkan bahwa proyek ini masih terkendala lahan. Namun pihaknya optimis bisa menyelesaikan kendala itu secepatnya.

"Tinggal 5 ha lagi yang belum (dibebaskan tanahnya). Tidak ada masalah, tinggal menunggu pembayaran dan lain-lain," kata Yoyok.

Yoyok menambahkan bahwa proyek ini akan dimulai pada 2014 mendatang. Proyek senilai 4 miliar dollar AS ini akan diusahakan bisa dimulai sesuai target yang telah dirancang dan hanya menyisakan proses administrasi, khususnya pembayaran pembebasan lahan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com