Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dana Kompensasi BBM Melonjak Jadi Rp 30 Triliun

Kompas.com - 22/05/2013, 13:06 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah mengusulkan dana kompensasi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi di tahun ini sebesar Rp 30,1 triliun. Jumlah tersebut melonjak dari perkiraan semula hanya Rp 20 triliun.

Wakil Menteri Keuangan Any Rahmawaty mengatakan, dana kompensasi kenaikan harga BBM tersebut akan berupa empat program pemerintah, yaitu penyaluran beras miskin (raskin), Program Keluarga Harapan (PKH), bantuan siswa miskin (BSM), dan bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM). "Totalnya sekitar Rp 30 triliun," kata Any saat ditemui di Gedung DPR Jakarta, Rabu (22/5/2013).

Any merinci, program raskin akan disalurkan ke masyarakat dari 12 bulan menjadi 15 bulan. Untuk PKH dan BSM, total dana kompensasinya mencapai Rp 12,5 triliun, untuk BLSM mencapai Rp 11,6 triliun, dan pembangunan infrastruktur dasar sebesar Rp 6 triliun. Jika ditotal mencapai Rp 30,1 triliun. "Ini semua akan diperuntukkan bagi masyarakat miskin dan masyarakat tidak mampu," tambahnya.

Jumlah dana kompensasi kenaikan harga BBM ini sedikit berbeda dengan yang telah disampaikan oleh Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas) Armida Alisjahbana. Armida memperkirakan total kompensasi dana BBM sebesar Rp 29,6 triliun dengan program yang sama. Untuk dana BLSM, pemerintah akan memberikan bantuan sebesar Rp 150.000 per lima bulan untuk 15,5 juta rumah tangga sasaran.

"Dampak atas kenaikan harga BBM dirasakan dalam 5 bulan, dan ini yang menjadi fokus utama pemerintah," kata Armida. Sementara itu, pembangunan infrastruktur dasar tersebut akan direalisasikan dengan membangun irigasi dan sanitasi air bersih di beberapa daerah.

Berbeda dengan Any dan Armida, Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono mengatakan, total dana kompensasi BBM ini sebelumnya diperkirakan akan menghabiskan dana Rp 20 triliun. Program yang diberikan masih sama, yaitu lima program untuk keluarga miskin dengan penghasilan 1-2 dollar AS per hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

    IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

    Whats New
    Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

    Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

    Whats New
    BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

    BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

    Whats New
    Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

    Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

    Whats New
    Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

    Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

    Whats New
    Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

    Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

    Whats New
    Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

    Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

    Work Smart
    Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

    Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

    Whats New
    17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

    17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

    Whats New
    Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

    Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

    Rilis
    Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

    Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

    Earn Smart
    Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

    Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

    Whats New
    Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

    Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

    Whats New
    Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

    Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

    Whats New
    Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

    Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com