Sony Jajaki Lepas Bisnis Hiburannya

TOKYO, KOMPAS.com - Perusahaan elektronik Jepang, Sony, menjajaki kemungkinan melepas unit bisnis entertainment, menyusul proposal yang diajukan oleh salah satu investor perseroan, Third Point.

Direktur Sony, Kazuo Hirai menyatakan saat ini perusahaan sedang mempelajari proposal tersebut, guna mendapatkan keuntungan yang lebih besar dimasa mendatang. Hal itu diungkapkan Hirai menanggapi permintaan dari pemilik Third Point, Daniel Loeb, yang mendesak Sony untuk melepas setidaknya 20 persen saham unit bisnis musiknya.

“Proposal yang diajukan Third Point merupakan sesuatu yang sangat penting, dan hal itu akan sangat berpengaruh terhadap bisnis Sony, baik bisnis inti maupun secara grup," jelas Hirai.

Menurutnya, Sony akan merespon permintaan Third Point setelah melakukan diskusi serius di antara para pejabat perusahaan. "Namun hingga saat ini kami belum bisa menentukan waktu pelaksanaannya dan apa yang akan kami lakukan," jelasnya.

Sebelumnya, dia menjelaskan bahwa bisnis entertainment adalah bagian integral dari perusahaan, dan tidak akan dijual kepada siapapun. Sony adalah salah satu perusahaan yang menikmati era booming industri Jepang pada era 1970-an hingga 1980-an. Perusahaan ini melakukan berbagai diverifikasi bisnis yang tak terkait langsung dengan bisnis utama perusahaan.

Salah satu diversifikasi yang dilakukan adalah masuk ke industri hiburan. Divisi hiburan Sony mencakup Sony Music, Sony Picture, Sony Television, Sony Entertainment Network.

Unit bisnis Sony itu, termasuk di antaranya sektor perbankan dan asuransi, sebenarnya memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perolehan laba bersih perusahaan.