Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Upayakan Asas Resiprokal, Darmin Dianggap Berani

Kompas.com - 23/05/2013, 15:56 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Himpunan Bank-bank Milik Negara (Himbara) Gatot M Suwondo ikut berkomentar soal langkah Bank Indonesia (BI) yang mau melindungi kepentingan bank nasional. Sebab, selama ini, bank asing masih bisa mengakuisisi bank nasional hingga 99 persen.

"BI (di bawah kepemimpinan Darmin Nasution) sudah mulai berani (meminta resiprokal)," kata Gatot saat ditemui di Jakarta Convention Center, Kamis (23/5/2013).

Langkah Darmin tersebut menyusul keinginan DBS Holding Groups yang ingin mengakuisisi Bank Danamon sebesar 67,37 persen melalui pengambilalihan saham Fullerton Financial Holdings. Namun, ternyata BI hanya mengizinkan pengambilalihan saham Bank Danamon maksimal 40 persen.

"Saya dengar Moneter Authority of Singapore (MAS) sudah melunak. BI minta exception, kalau bank Indonesia dikasih untuk buka cabang di sana, BI akan memberi izin (DBS ambil penuh Bank Danamon)," tambahnya.

Hingga saat ini, BNI sudah memiliki satu kantor cabang penuh di Singapura. Sebab, BNI sudah memiliki kantor cabang sebelum Singapura merdeka. Saat ini, BNI ingin memiliki satu kantor cabang lagi di Singapura dan sampai saat ini proses tersebut belum mendapat izin dari MAS.

"Kami sudah sampaikan keinginan kami sejak tiga tahun lalu, tapi kami belum mendapat persetujuan," tambahnya.

Gatot menambahkan untuk izin kantor cabang penuh yang kedua ini akan sedikit berbeda dengan kantor cabang pertama. Sebab, izin kantor cabang kedua ini akan diberikan izin berjenjang. "Yang kedua ini agak susah izinnya," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com