Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buka Sekolah Pilot, Susi Air Rekrut Tamatan SMA/SMK

Kompas.com - 26/05/2013, 09:21 WIB

PANGANDARAN, KOMPAS.com — Mulai 2014, Susi Air akan merekrut tamatan SMA/SMK berprestasi untuk dididik jadi pilot di Susi Flying School.

Untuk angkatan pertama akan direkrut 80 siswa dengan rincian 40 siswa asal Jabar dan 40 siswa lainnya akan direkrut dari provinsi lain di Indonesia.

"Untuk operasional sekolah penerbangan ini kami masih menunggu izin operasional dan sertifikasi dari Departemen Perhubungan. Diperkirakan pertengahan tahun depan Susi Flying School sudah beroperasi dan merekrut siswa untuk dididik jadi pilot," ujar Direktur Operasional Susi Air (ASI Pujiastuti Aviation), Christian von Strombeck seusai peresmian Susi Air Training Center di Pangandaran, Jumat (24/5/2013).

Selain sudah mempersiapkan berbagai sarana, termasuk ruang belajar dan asrama, sarana lainnya, Susi Flying School juga sudah mempersiapkan 12 pesawat jenis Cesnna untuk latihan terbang.

Mereka yang akan direkrut jadi siswa sekolah penerbang Susi Flying School, kata Christian, adalah tamatan SMA/SMK yang berprestasi, menguasai bidang ilmu pasti, dan diutamakan yang mahir berbahasa Inggris. Mereka yang direkrut juga harus memiliki tinggi badan yang memenuhi standar dan sehat jasmani dan rohani.

"Bagi yang kurang menguasai Bahasa Inggris akan ada kursus tambahan. Untuk calon siswa tentu harus melalui serangkaian testing," kata Christian.

Dibukanya sekolah penerbang dan sekolah pilot Susi Air, menurut Christian, didasari kenyataan langkanya tenaga pilot di Indonesia.

Dengan 32 pesawat yang menjalani rute terbang 400 dari 700 bandara di Indonesia, kata Christian, Susi Air telah memiliki 180 orang pilot.

"Dari 180 pilot tersebut hanya tiga orang pilot dalam negeri, lebihnya dari berbagai negara. Dari kenyataan itulah Susi Flying School akan mendidik putra putri Indonesia untuk menjadi pilot dengan beasiswa khusus," ujarnya.

Susi Air Training Center diresmikan oleh Pj Bupati Pangandaran Drs H Enjang Naffandi MSi dan Preskom Susi Air Mayjen TNI (Purn) Sudrajat, Jumat (24/5/2013). Susi Air Training Center dilengkapi simulator pesawat terbang Grand Caravan. Dipakainya simulator Gran Caravan di Susi Air Training Center menjadi yang pertama Asia.

Susi Air memulai penerbangan komersialnya (carteran maupun penerbangan tiket penumpang) pada tahun 2004. Diawali dengan pembelian pesawat untuk mengangkut ikan terutama lobster dalam kondisi segar.

Pesawat Susi Air juga menjadi pesawat pertama yang masuk lokasi bencana tsunami Aceh tahun 2004 untuk mengirim obat-obatan, bantuan, dan relawan. Kini pesawat Susi Air mencapai 32 buah dengan merajai penerbangan perintisan dan penerbangan pedalaman di Papua, Kalimantan, dan Sumatera. Pada 2013-2014, Susi Air menargetkan menambah 5 pesawat baru (sta).

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Whats New
KPLP Kemenhub Atasi Insiden Kebakaran Kapal di Perairan Tanjung Berakit

KPLP Kemenhub Atasi Insiden Kebakaran Kapal di Perairan Tanjung Berakit

Whats New
Wamenkeu Sebut Suku Bunga The Fed Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Wamenkeu Sebut Suku Bunga The Fed Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com