Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Butuh Buat Ekspansi, ESSA Tak Bagikan Dividen

Kompas.com - 27/05/2013, 15:52 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemegang saham PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA) harus bersabar. Pasalnya, meski masih mencatat laba bersih, tapi hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) ESSA hari ini, Senin (27/5/2013), memutuskan tidak ada pembagian dividen untuk tahun buku 2012.

Catatan saja, sepanjang 2012 lalu laba bersih ESSA merosot hingga 163,77 persen menjadi 5,211 juta dollar AS. Sebagai perbandingan, pada 2011 lalu, laba bersih perusahaan mencapai  13,747 juta dollar AS. Tergerusnya laba bersih tersebut disebabkan oleh penurunan pendapatan perusahaan menjadi 39,505 juta dollar AS pada tahun lalu dari sebelumnya  42,513 juta dollar AS di 2011.

"Perolehan laba bersih kami tahan untuk kebutuhan ekspansi," jelas Garibaldi Thohir, Direktur Utama ESSA, seusai kegiatan RUPS.

Memang, ESSA sedang butuh duit banyak lantaran emiten ini sedang gencar-gencarnya berekspansi untuk produksi LPG dan pembangunan pabrik amoniak melalui anak usahanya, PT Panca Amara Utama (PAU).

Tahun ini produksi LPG PAU ditargetkan bisa mencapai 185 ton per hari, naik 55 persen dari sebelumnya 120 ton per hari. Manajemen memperkirakan, proses ekspansi ini bisa menelan biaya 21 juta dollar AS.

Sementara untuk pabrik amoniak, pembangunannya bakal menelan dana 750 juta dollar AS di mana sebesar 250 juta dollar AS akan diambil dari kas internal. Sementara sisanya akan dicari melalui pinjaman bank. (Dityasa H Forddanta/Kontan)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham-saham di Wall Street Melemah

The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham-saham di Wall Street Melemah

Whats New
IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

Spend Smart
Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Whats New
Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Whats New
Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting Saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting Saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com