Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelabuhan Lumpuh, Hatta: Itu Salah Paham

Kompas.com - 04/06/2013, 13:13 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah saat ini terus berkoordinasi dengan otoritas kepelabuhanan untuk mencari solusi atas permasalahan pelabuhan yang sempat lumpuh kemarin. Padahal, pemicu dari mogok kerja Angkutan Khusus Pelabuhan (Angsuspel) tersebut hanya dari anggapan bahwa PT Pelabuhan Indonesia II (Pelindo II) memiliki angkutan sendiri di pelabuhan.

"Kalau dikatakan Pelindo II membangun armada sendiri, itu tidak benar. Ini hanya kesalahpahaman saja. Jadi, itu hanya isu yang berkembang," kata Hatta saat ditemui di kantornya di Jakarta, Selasa (4/6/2013).

Hatta pun sudah mengonfirmasi ke Pelindo maupun asosiasi kepelabuhanan terkait jumlah kerugian akibat mogok kerja yang dilakukan Angsuspel kemarin.

Siang ini pun Hatta juga terus berkoordinasi dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, yang salah satunya untuk membahas masalah tersebut.

Seperti diberitakan, Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia II (Pelindo) RJ Lino mengatakan, perseroan membantah adanya monopoli angkutan usaha di pelabuhan sehingga pihaknya membantah anak usaha perseroan mematikan usaha pendukung kegiatan kepelabuhanan.

"Anak perusahaan kami bukan bergerak di jasa angkutan pelabuhan. Sebab, anak perusahaan tersebut hanya menyediakan jasa layanan kapal tunda dan kapal pandu," kata Lino saat konferensi pers di Hotel Borobudur di Jakarta, Senin (3/6/2013).

Lino menambahkan, Pelindo II memiliki anak usaha yaitu PT Jasa Armada Indonesia yang banyak dikatakan bergerak di bidang trucking. Namun, sebenarnya anak perusahaan ini hanya menyediakan jasa layanan kapal tunda dan pandu.

Dua layanan jasa itu, kata Lino, sejak lama menjadi tanggung jawab Pelindo sebagai operator terminal yang kini statusnya ditingkatkan dari sekadar divisi menjadi sebuah anak perusahaan agar lebih efisien.

Sementara PT Indonesia Kendaraan Terminal, juga anak usaha Pelindo, yang juga diisukan akan memonopoli layanan angkutan barang dari dan menuju ke pelabuhan, sebenarnya adalah operator Tanjung Priok Car Terminal yang merupakan terminal khusus bagi kegiatan ekspor impor mobil dan kendaraan di Pelabuhan Tanjung Priok dan sudah beroperasi sejak tahun 2009.

Terkait dengan jasa layanan kepelabuhanan, Pelindo bersama Otoritas Pelabuhan pun sudah beberapa kali duduk bersama dan menyamakan pikiran dengan sejumlah asosiasi, antara lain INSA, GINSI, Gafeksi, Organda, serta beberapa perusahaan pelayaran.

"Kami juga sudah mengklarifikasi kepada otoritas terkait secara tertulis bahwa anak usaha Pelindo bukan bergerak di jasa angkutan kepelabuhanan sehingga aksi mogok yang dilakukan hari ini sangat disesalkan," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com