Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendapatan Pencari Rotan, Tak Sebanding Resikonya

Kompas.com - 06/06/2013, 11:09 WIB
Kontributor Bireuen, Desi Safnita Saifan

Penulis

BIREUEN.KOMPAS.com - Resiko besar, pendapatan tak seberapa. Begitulah tergambar dari sekelumit kisah pencari rotan di pedalaman Kecamatan Juli, Kabupaten Bireuen.

Menjelajahi kawasan hutan rimba yang tak jarang berpapasan dengan kawanan gajah, beruang atau babi hutan, tetap harus dilakukan oleh para pencari rotan agar penghasilan mengasapi dapur keluarga mereka tercukupi.

Memiliki pendapatan rata-rata Rp 700.000 setiap akhir pekan jika habis terjual, para pencari rotan harus memasarkan rotan-rotan itu ke pusat ibu kota Kabupaten Bireuen, yakni Kota Juang, khusus pada hari Sabtu - keramaian - digelar.

Penuturan Syamsuddin, pencari rotan asal Kecamatan Juli, Kamis (6/6/2013), jenis rotan yang dipasarkan antara lain rotan sabot yang dihargai Rp 700 per batang, selanjutnya rotan beutow Rp 1.000 per batang, rotan getah ukuran kecil Rp 3.000 per batang dan ukuran besar Rp 5.000 per batang. Serta rotan Rib Rit Rp 8.000  per batang dan rotan ayamyang digunakan sebagai bahan baku kaki kursi Rp 10.000 per batang.

"Kalau dihitung-hitung memang besar resiko dari pada harga jualnya," tukas Syamsuddin.

Kata dia, selain menguasai hutan rimba, pencari rotan haru bersiaga penuh kalau-kalau kepergok kawanan gajah. "Kalau sudah begitu lebih baik menghindar dan cepat-cepat pergi, tanpa mengeluarkan kata-kata yang dapat menimbulkan kemarahan gajah," tambah lelaki gempal itu.

Untuk itu, jika tak memiliki keberanian, ia akui sulit untuk menjadi pencari rotan yang harus menguasai berbagai tantangan di hutan rimba.Belum lagi tenaga yang terkuras hebat untuk mencari dan mengumpulkan rotan-rotan yang setelahnya diturunkan ke desa mereka sebelum dipasarkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com