Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gita: Harga Jengkol Sudah Turun

Kompas.com - 07/06/2013, 07:32 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mengatakan, harga jengkol memang sempat melonjak hingga Rp 50.000 per kg, melebihi harga daging ayam yang hanya Rp 26.000 per kg. Namun, Gita mengaku kini harga jengkol tersebut sudah mulai turun.

"Dari pemantauan di beberapa pasar tradisional, harga jengkol sudah mulai turun. Di Pasar tradisional Daya Makassar misalnya, harga jengkol dijual dengan Rp 30.000 per kg," kata Gita seusai menjadi pembicara kunci di acara Rakernas Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) di Universitas As-Syafi'iyah, Jati Waringin, Bekasi, Kamis (6/6/2013).

Saat ini, Gita terus melakukan koordinasi dengan Dinas Perdagangan terkait untuk merespons kenaikan harga jengkol yang tidak wajar tersebut. Pemerintah akan menjaga pasokan agar tidak menimbulkan keresahan bagi warga. Di sisi lain, Gita juga menjamin stok sembilan bahan pokok (sembako) untuk konsumsi masyarakat jelang bulan Ramadhan yang jatuh pada Juli mendatang aman.

"Kami menjamin untuk ketahanan beras atau stok bahan pokok lainnya yang ada di Bulog bagi kebutuhan masyarakat di bulan Ramadhan dan Lebaran aman," tambahnya.  

Dengan demikian, sambung Gita, masyarakat tidak perlu khawatir meskipun pola konsumsi cenderung meningkat di bulan suci umat Islam tersebut. Meski demikian, lanjutnya, untuk mengantisipasi kenaikan harga akibat pembatasan kuota impor, pihaknya akan terus melakukan pengawasan proses distribusi, mulai dari distributor hingga ke konsumen.

"Tim kami terus melakukan pemantauan harga bahan pokok, baik di pasar tradisional maupun pasar modern. Ini juga kami lakukan untuk mengantisipasi agar rencana kenaikan BBM dalam waktu dekat tidak akan memengaruhi kenaikan bahan pokok," jelasnya.

Pastinya, tegas Gita, untuk menjamin kestabilan harga dan ketersediaan barang jelang Ramadhan dan Idul Fitri, pihaknya setiap hari melakukan pemantauan harga, termasuk pasar tradisional.

Selain itu, sambung Gita, terus jalin komunikasi dengan otoritas pelabuhan agar memprioritaskan bongkar muat barang kebutuhan pokok. "Kalau ketersediaan cukup, stok banyak, pedagang akan sulit berspekulasi," katanya.

Meski demikian, jika terdapat komoditas yang melonjak drastis nantinya, pihaknya pun sudah harus siap melakukan operasi pasar dan pasar murah setelah berkoordinasi dengan distributor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

    Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

    Spend Smart
    Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

    Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

    Whats New
    Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

    Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

    Whats New
    Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

    Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

    Whats New
    Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

    Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

    Whats New
    Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

    Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

    Whats New
    Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

    Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

    Whats New
    Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

    Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

    Whats New
    Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

    Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

    Whats New
    Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

    Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

    Whats New
    Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

    Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

    Work Smart
    Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

    Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

    Whats New
    Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

    Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

    Whats New
    BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

    BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

    Whats New
    Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

    Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com