Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perusahaan Asean "Sandera" Sepak Bola Eropa

Kompas.com - 07/06/2013, 16:56 WIB
Bambang Priyo Jatmiko

Penulis

SINGAPURA, KOMPAS.com - Semakin banyak perusahaan-perusahaan dari Indonesia dan negara lain di kawasan Asean yang menjadi sponsor klub sepak bola Eropa. Hal ini adalah sebuah pertanda, bahwa pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia menjadi harapan bagi klub sepak bola Eropa untuk tetap bisa meraup pendapatan.

Sebagaimana diketahui, saat ini kawasan Eropa sedang dilanda ekonomi, sehingga keberadaan perusahaan-perusahaan Asean, termasuk dari Indonesia, sangat membantu keuangan industri sepak bola Eropa.

Dari Indonesia, setidaknya ada tiga perusahaan dalam waktu tak kurang dari 3 bulan ini yang telah meneken kerja sama dengan sejumlah klub Eropa, yaitu produsen ban PT Multistrada Arah Sarana Tbk, minuman berenergi, Extra Joss dan perusahaan telekomunikasi PT Indosat Tbk.

Multistrada menjadi sponsor Manchester United, sementara itu Extra Joss mendanai Manchester City, sedangkan Indosat menggandeng Barcelona. Langkah yang dilakukan tiga perusahaan tersebut mengikuti upaya perusahaan lain yang telag terlebih dulu menjadi sponsor klub sepak bola Eropa.

Sebut saja Garuda Indonesia yang sebelumnya telah menjalin kerja sama dengan klub sepak bola Inggris, Liverpool. Dengan kerjasama tersebut, iklan Garuda terpampang saat klub tersebut bertanding, dan maskapai pelat merah ini juga berhak menjual pernak-pernik Liverpool.

Diluar Indonesia, perusahaan asal Vietnam, Vietinbank dan Bank for Investment and Development of Vietnam masing-masing telah menandatangani kerjasama sponsorship dengan Chelsea dan Manchester United, di mana Manchester United sebelumnya juga telah menjalin kerja sama dengan perusahaan Asean lainnya, seperti halnya Telekom Malaysia, perusahaan bir Thailand Singha dan perusahaan telkom Vietnam Beeline.

Tak mau kalah dengan negara lain, perusahaan "miras" asal Myanmar, Grand Royal Whiskey juga telah menjalin kerja sama dengan Chelsea.

“Dengan perekonomian yang tumbuh dengan kuat, perusahaan-perusahaan dari Asia saat ini mendorong pertumbuhan bisnisnya dengan mencari pasar yang baru," ujar Andrew Georgiou, CEO World Sport Group, sebuah agensi pemasaran yang berbasis di Singapura, sebagaimana dikutip dari The Wall Street Journal, Jumat (7/6/2013).

Bagaimanapun, dengan menjadi sponsor di klub-klub Eropa itu, brand dari perusahaan asal Asean bisa eksis, baik di pasar domestik maupun internasional. Di sisi lain, klub-klub itu juga menikmati keuntungan ganda. Selain mendapatkan guyuran dana, klub juga bisa semakin terkenal di negara asal perusahaan sponsor.

Namun demikian, menjadi sponsor klub Eropa tidak selalu memberikan keuntungan. Perusahaan sponsor tidak bisa eksis ketika kub yang disponsori melakukan pertandingan di luar negeri. Di sisi lain, suporter Asean sebenarnya loyal dengan klub di mana mereka tinggal.

Georgiu menyatakan perusahaan-perusahaan Asean akan lebih baik membangun brand dari klub lokal, yang lebih akrab dengan produk mereka sendiri, dan sekaligus membantu keuangan klub lokal.

Nilai Sponsorship

Nilai yang digelontorkan ke klub-klub Eropa itu tergantung pada prestasi yang berhasil diraih serta cakupan kerja sama. Seperti halnya Liverpool, klub ini mematok nilai sponsorship antara 1 juta dollar AS-30 juta dollar AS (sekitar Rp 9,8 miliar-Rp 294 miliar). Sementara itu Arsenal memasang tarif yang lebih tinggi bagi perusahaan asal Asean yang ingin mensponsori klub ini.

Pada 2011, CEO AirAsia Tony Fernandes mengakuisisi 66 persen saham Queens Park Rangers. Hampir berbarengan dengan akuisisi itu, tempat kasino Genting Highland mitra bagi klub Aston Villa. Jauh sebelumnya, pada 2004, perusahaan bir Thailand telah menjadi sponsor utama bagi Everton. Deal yang dilakukan perusahaan-perusahaan ini memungkinkan pihak sponsor memasarkan produk mereka secara global dengan berbagai cara.

Seperti halnya Indosat, perusahaan telekomunikasi ini memiliki hak untuk menampilkan gambar yang berkaitan dengan klub Barcelona bagi para pelanggannya.

Seiring dengan besarnya sponsor dari perusahaan asal Asean, pada musim liburan ini, Indonesia, Malaysia, Thailand dan Vietnam akan mendapatkan kesempatan dikunjungi sejumlah klub papan atas Eropa, seperti Arsenal, Chelsea, Liverpool dan Manchester United, termasuk Barcelona.

“Asia Tenggara adalah pasar yang sangat penting bagi kami, dan mencerminkan kondisi perekonomian yang tumbuh tinggi,” ujar Tom Fox, Direktur Komersial Arsenal. Klub ini akan bermain di Gelora Bung Karno dan stadion My Dinh National Hanoi Vietnam.

“Sebagaimana perusahaan multinasional yang lain, klub Eropa membidik Asia karena pertumbuhan ekonomiyang tinggi di wilayah ini," lanjut Georgiou.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com