Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asuransi Nasional Diperkirakan Banyak Dicaplok Asing

Kompas.com - 10/06/2013, 13:16 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga pemeringkat,PT Fitch Ratings Indonesia, memperkirakan perusahaan asing akan banyak yang masuk ke Indonesia untuk mengakuisisi perusahaan asuransi nasional. Selain pasar yang sangat potensial, industri asuransi dalam negeri yang berskala kecil saat ini juga dihadapkan pada aturan modal minimal yang disayaratkan pemerintah.

 

Cheryl Evangeline, analis asuransi Fitch Ratings menuturkan momen masuknya perusahaan asuransi Jepang, Dai-ichi Life, mengakuisisi 40 persen saham Panin Life akan diikuti oleh perusahaan lain dari luar negeri untuk melakukan hal yang sama.

"Kami memperkirakan asuransi lokal akan melakukan hal yang sama, yaitu bergabung dengan perusahaan lain untuk menjawab pasar yang sangat atraktif saat ini. Hal ini lantaran pasar di Indonesia belum sepenuhnya terbuka," tulis Cheryl dalam siaran pers yang dikutip Senin (10/6/2012).

Dia menjelaskan, saat ini rasio penetrasi asuransi di Indonesia baru 1,7 persen dari total produk domestik bruto, atau jauh tertinggal dari China dan India. Selain itu, pangsa pasar asuransi syariah (takaful) juga masih cukup luas. Di luar itu, naiknya kesadaran terhadap bencana alam akan mendorong permintaan masyarakat terhadap asuransi.

"Bagi investor dari luar negeri, satuhal yang menarik minat mereka menanamkan modalnya ke Indonesia adalah batas maksimal kepemilikan bisa hingga 80 persen. Hal ini berbeda dengan di India yang maksimal 26 persen dan Thailand 49 persen," tulisnya.

Sementara itu terkait dengan kewajiban modal minimal, pemerintah sebelumnya telah mensyaratkan perusahaan asuransi memiliki modal minimal sebesar Rp 70 miliar pada akhir 2012 dan Rp 100 miliar pada akhir 2014.

"Kami melihat kebijakan tersebut cukuppositif untuk meningkatkan kekuatan modal industri asuransi, karena menyediakan penyangga yang cukup terhadapklaim," lanjutnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Whats New
Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

Whats New
Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Whats New
Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Whats New
Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Whats New
Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com