Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BBM Naik, Buruh BUMN Ancam Mogok Massal

Kompas.com - 14/06/2013, 10:55 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -   Sejumlah organisasi buruh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang tergabung dalam Gerakan Bersama (Geber) Pekerja BUMN mengancam akan melakukan mogok kerja massal di seluruh perusahaan BUMN.

Pemogokan kerja itu dilakukan sebagai bentuk sikap buruh atas kebijakan pemerintah yang menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.

Ais, Koordinator Geber BUMN mengatakan, sebanyak 40 serikat pekerja yang tergabung dalam Geber BUMN menyatakan sikap bersama dengan tegas menolak kenaikan harga BBM yang dinilai akan semakin memiskinkan kaum buruh.

Geber BUMN merupakan organisasi pekerja BUMN yang terdiri dari 1 konfederasi dan 6 federasi serikat pekerja, yaitu KASBI, OPSI, BUMN BERSATU, BUMN STRATEGIS, SPSI LEM (FKK PT DI), PPMI dan FSPMI. 

Judy Winarno, Koordinator Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI), menegaskan, saat ini kesejahteraan buruh di Indonesia masih sangat. Kondisi itu bisa dilihat dari upah buruh yang masih minimum , bahkan masih ada yang menerima penghasilan bulanan di bawah upah minimum

"Jadi, jika harga BBM bersubsidi dinaikkan, maka buruh akan “jatuh” ke dalam jurang kemiskinan yang semakin dalam," ujar Judy, Jumat, (14/6/2013).
 
Maruli Tua Rajagukguk, Kuasa Hukum Geber BUMN dari LBH Jakarta, menambahkan, untuk mengatasi persoalan BBM, pemerintah seharusnya kreatif dan memiliki kemauan politik yang kuat untuk mengambil solusi yang tidak merugikan rakyat, terutama kaum buruh.

Itu misalnya, kata Maruli, pemerintah mengambil kebijakan untuk mengalihkan pemanfaatan BBM ke energi alternatif seperti gas dan batubara. Langkah itu harus diiringi pula dengan kesiapan pembangunan infrastrukturnya atau penerapan program efisiensi biaya produksi. "Bukan menaikkan harga BBM bersubsidi," ujar Maruli.
 
Menurut Maruli, bila Pemerintah tetap menaikkan harga BBM pada Juni ini, maka kebijakan pemerintah tersebut akan memicu kenaikan harga kebutuhan pokok, ongkos transportasi, dan sangat potensial menambah jumlah rakyat miskin serta angka pengangguran di Indonesia. Beban Hidup akan semakin berat dirasakan oleh masyarakat kelas bawah akibat kenaikan harga BBM tersebut.
 
Nining Elitos dari Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI), menimpali, pemerintah harus segera membatalkan rencana menaikkan harga BBM. Bila pemerintah tetap keukeuh pada keputusannya tersebut, lanjut Nining, Geber BUMN beserta seluruh elemen buruh akan mewujudkan ancamannya dengan melakukan pemogokan kerja di seluruh perusahaan pelat merah di Indonesia. (Adhitya Himawan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Spend Smart
Harga Saham BBRI 'Nyungsep' 5 Persen, Investor 'Buy' atau 'Hold'?

Harga Saham BBRI "Nyungsep" 5 Persen, Investor "Buy" atau "Hold"?

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Work Smart
Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Whats New
Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Whats New
Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Whats New
Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Whats New
Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Whats New
Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Whats New
Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Whats New
Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Whats New
Dorong UMKM 'Go Global', Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Dorong UMKM "Go Global", Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Whats New
Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Whats New
Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Whats New
Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com