Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Oka Wijiarto, Menikmati Kreasi Logam

Kompas.com - 15/06/2013, 17:14 WIB

SIWI NURBIAJANTI

Gemar fotografi dan bermain musik cadas tidak menjadikan Oka Wijiarto (28) enggan mengelola usaha logam yang dirintis ayahnya. Dia malah terus gigih mengembangkan usaha pembuatan tangki untuk alat semprot pestisida. Hasilnya, dia kini kewalahan memenuhi permintaan pasar.

Usaha logam yang kini dikelola Oka sudah ada sejak dia belum lahir. Pada tahun 1987, usaha itu memiliki nama UD Sinar Kencana. Awalnya, ayahnya, M Suwarto (71), merintis usaha logam sebagai pemasok komponen mesin pompa air untuk pertanian, pada dua perusahaan pembuatan mesin pompa air dan alat-alat pertanian. Hingga saat ini, posisi sebagai pemasok pada dua perusahaan itu masih berlanjut, di samping usaha pembuatan tangki untuk alat semprot pestisida.

Sejak SMA, Oka, warga Desa Tembok Banjaran, Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, ini sudah turut membantu ayahnya mengelola usaha tersebut. Sebagai anak tunggal, dia ikut memasarkan produk yang dihasilkan orangtuanya ke beberapa wilayah di Brebes dan sekitarnya.

Selain menjadi pemasok komponen mesin pompa air, mulai tahun 2000 perusahaannya juga menghasilkan komponen tangki untuk alat semprot pestisida, seperti nozel dan keran.

”Pertama membuat komponen tangki untuk alat semprot pestisida pada tahun 2000. Dulu dipasarkan menggunakan sepeda motor di wilayah Tegal dan Brebes. Pasokan sekitar 500 unit per bulan untuk setiap komponen,” katanya. Saat ini, dia memasarkan sekitar 30.000 hingga 40.000 unit per bulan untuk setiap komponen. Sedikitnya tujuh komponen tangki alat semprot pestisida yang diproduksinya.

Tahun 2002, Oka mulai menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Dia memilih kuliah di Akademi Desain Visi Yogyakarta, dengan menempuh jurusan fotografi. Bersekolah di Yogyakarta dilakoninya hingga tahun 2007.

Selama kuliah, Oka memuaskan hasrat dan kegemarannya pada bidang fotografi. Dia juga bermain musik bersama teman-temannya, dalam aliran musik cadas. Meskipun memiliki tanggung jawab meneruskan usaha, dia tidak mengambil kuliah di bidang bisnis atau teknik.

”Saya kuliah disuruh senang-senang oleh Bapak,” katanya. Menurut dia, ayahnya memberikan kebebasan kepada dirinya untuk memilih kuliah karena meyakini bahwa ke mana pun perginya Oka, dia akan kembali ke usaha yang dirintis ayahnya juga.

Setelah lulus kuliah pada tahun 2007, Oka kembali ke Tegal. Saat itulah ide membuat tangki untuk alat semprot pestisida muncul. Selama ini, kebanyakan perusahaan logam di Jawa Tengah hanya membuat komponen alat.

Belum ada perusahaan yang membuat tangki untuk alat semprot pestisida, dari mulai proses pembuatan komponen hingga proses penyelesaian menjadi alat siap pakai. Oleh karena itu, Oka mulai membuatnya. Ide pembuatan tangki muncul dari ayahnya, sedangkan Oka yang mendesain bentuk tangki tersebut.

Dua produk

Uji coba-uji coba terus dia lakukan mulai tahun 2007. Akhirnya pada tahun 2009, produk tangki untuk alat semprot pestisida mulai diluncurkan. Oka membuat dua merek alat, yaitu Strong Arm dan Teratai, dengan masing-masing terdiri dari dua kapasitas, yaitu kapasitas 17 liter dan 14 liter.

Perbedaan dua merek itu terletak pada bahan baku yang digunakan. Merek Strong Arm menggunakan komponen kuningan, sedangkan Teratai menggunakan stainless steel sehingga harga Strong Arm pun lebih mahal apabila dibandingkan dengan merek Teratai. Harga alat tersebut berkisar Rp 360.000-Rp 460.000 per unit.

Saat pertama meluncurkan produk tangki tahun 2009, dia hanya memasarkan sekitar 50 unit. Seiring pemasaran yang semakin luas, saat ini penjualan tangki untuk alat semprot pestisida mencapai 800 unit per bulan. Tangki tersebut dipasarkan ke wilayah Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Sumatera, dan Sulawesi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani:

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani:

Whats New
Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Whats New
Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Whats New
BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com