Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banggar Kritik 3 Fraksi yang Menolak Kenaikan BBM

Kompas.com - 17/06/2013, 10:47 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR Ahmadi Noor Supit mengkritik sikap 3 fraksi partai di DPR yang bersikeras menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Menurutnya, posisi DPR seharusnya cukup melihat dampak kenaikan BBM bagi masyarakat.

Padahal, kata Ahmadi, menurut Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2012 Tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2013, kewenangan tersebut menjadi domain pemerintah.

Politisi Golkar ini menganggap, seharusnya semua fraksi di DPR tidak lagi mempersoalkan setuju atau tidak setuju dengan kenaikan BBM. "Seharusnya DPR berkonsentrasi melihat bagaimana dampak kenaikan BBM bagi rakyat," ujar Ahmadi ketika ditemui Kontan, di ruang Ketua DPR di Gedung DPR, Senin, (17/6/2013)

Ahmadi menganggap, langkah terbaik untuk saat ini adalah berkonsentrasi mengawasi jalannya berbagai program pemerintah untuk mengatasi dampak kenaikan harga BBM bagi masyarakat.

Jika ada manuver dari fraksi yang masih bersikeras menolak kenaikan BBM, Ahmadi mempercayakan penyelesaiannya itu kepada Ketua DPR Marzuki Ali sebagai pemimpin sidang.

Mengenai sikap berbagai fraksi yang masih memberikan catatan di rapat pengambilan keputusan di Banggar DPR beberapa waktu lalu, Ahmadi mempersilakan hal itu dilakukan sebagai hak politik setiap fraksi.

"Karena tidak mungkin semua fraksi dipaksakan sepakat dalam melihat sebuah persoalan kalau perspektifnya sejak awal saja sudah berbeda," kata dia sambil bergegas masuk ruang Ketua DPR untuk rapat tertutup dengan 5 Fraksi.

Sebagaimana diketahui, Sidang Paripurna DPR hari ini merupakan batas terakhir untuk pengambilan keputusan jadi atau tidaknya kenaikan BBM dan pemberian kompensasi BLSM.

Sesuai ketentuan UU, keputusan RAPBNP harus sudah diambil paling lambat 1 bulan sejak RAPBNP secara resmi diserahkan oleh pemerintah pada DPR 17 Mei 2013 lalu. (Adhitya Himawan)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

    Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

    Whats New
    Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

    Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

    Whats New
    IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

    IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

    Whats New
    Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

    Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

    Whats New
    Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

    Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

    Whats New
    Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

    Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

    Whats New
    Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

    Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

    Whats New
    Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

    Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

    Whats New
    Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

    Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

    Whats New
    Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

    Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

    Whats New
    Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

    Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

    Whats New
    Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

    Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

    Whats New
    BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

    BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

    Whats New
    [POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

    [POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

    Whats New
    KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

    KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com