Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Tertekan Aksi Ambil Untung

Kompas.com - 19/06/2013, 16:43 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali memerah. Asing melakukan aksi jual saham (nett sell) dan ditambah kondisi bursa regional yang juga mayoritas melemah.

Sepanjang perdagangan, IHSG sempat naik 40 poin ke 4.880,4 di sesi pertama. Namun menjelang sesi pertama berakhir, IHSG terus turun dan sempat anjlok 39 poin ke 4.801,2. IHSG akhirnya berakhir berhenti dengan turun 33,8 poin (0,7 persen) ke 4.806,66.

Saham-saham kali ini ditransaksikan sebanyak 168.973 kali transaksi, sebesar 3,681 miliar lembar saham dan senilai Rp 5,028 triliun. Asing tercatat jual bersih Rp 805 miliar. Sektor saham yang naik hanya infrastruktur 0,37 persen dan perdagangan 0,1 persen.

Saham-saham yang menjadi penguat IHSG antara lain TLKM naik 1,4 persen, UNTR naik 4,1 persen dan KLBF naik 1,5 persen. Sementara saham-saham yang menjadi pemberat IHSG antara lain BBRI turun 1,8 persen, PGAS turun 3,6 persen, ASII turun 2,1 persen, BBNI turun 2,6 persen dan SMGR turun 0,3 persen.

Dari regional, seluruh pasar saham juga mencatatkan penurunan, kecuali indeks Nikkei Jepang yang menguat 237,94 poin ke 13.245,22.

Indeks Hang Seng melemah 238,99 poin di level 20.986,89, Seoul turun 12,31 poin menjadi 1.888,31, Straits Time Singapura melemah 15,84 poin di posisi 3.213,79, Kuala Lumpur turun1,17 poin menjadi 1.772,88 serta Taiwan melemah 3,63 poin menjadi 8.007,39.

Sementara itu, nilai tukar rupiah hari ini juga melemah terhadap dollar AS, dan ditutup di posisi Rp 10.026 per dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com