Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hatta: Harga Daging Melonjak Bukan karena Kenaikan BBM

Kompas.com - 20/06/2013, 14:29 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, kenaikan harga kebutuhan pokok yang terjadi akhir-akhir ini bukan karena sebentar lagi pemerintah akan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.

"Harga daging, cabe merah, atau lainnya yang naik ini bukan karena rencana kenaikan harga BBM. Tapi ini normal saja karena mendekati bulan puasa. Ya biasa, naik," kata Hatta saat ditemui di kantornya di Jakarta, Kamis (20/6/2013).

Hatta menjelaskan, pemerintah saat ini memang sedang melihat kemungkinan untuk melakukan impor daging sapi atau komoditas lain dalam melakukan stabilitas harga. Sebab, bila dilihat dari kondisi yang ada, stok bahan pangan sampai saat ini masih relatif aman.

Namun, untuk mengendalikan harga daging sapi yang saat ini melonjak hingga Rp 94.000 per kg, Hatta meminta otoritas terkait segera melakukan impor. "Saya sudah minta Bulog untuk melakukan impor daging sapi. Ini biar harga tidak nyundul ke atas. Jadi, bisa bergerak di Rp 80.000-an per kg," tambahnya.

Pada dasarnya, pemerintah akan siap melakukan impor sepanjang wilayah domestik tidak memiliki pasokan yang cukup. Misalnya, harga bawang putih dan daging sapi yang saat ini melonjak sehingga diperlukan impor untuk stabilisasi harga.

"Yang penting jangan sampai melakukan impor saat petani kita sedang panen. Itu akan menjatuhkan harga jualnya," ungkapnya.

Sekadar catatan, Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Sri Agustina mengatakan, harga daging sapi, khususnya di DKI Jakarta, masih di atas Rp 90.000 per kg.

Pemerintah akan berusaha menstabilkan harga dengan mendatangkan impor daging sapi. "Bila dilihat dari perkembangan harga, daging sapi masih mengalami kenaikan tertinggi di DKI Jakarta. Harganya masih Rp 94.000 per kg," kata Sri saat konferensi pers di kantornya di Jakarta, Rabu (19/6/2013).

Berdasarkan pantauan Kementerian Perdagangan di delapan pasar di delapan kota besar Indonesia per 16 Juni 2013, hampir semuanya mengalami tren serupa. Namun, masih ada yang stagnan dan ada yang mengalami penurunan. Khusus di DKI Jakarta, harga daging sapi masih naik 4,44 persen menjadi Rp 94.000 dari Rp 90.000 per kg pada pekan sebelumnya.

Di Bandung, harga daging sapi masih stagnan di Rp 92.600 per kg. Di Yogyakarta, harganya naik 0,35 persen, dari Rp 94.000 menjadi Rp 94.333 per kg. Adapun di Semarang dan Denpasar, harga daging sapi masing-masing masih stagnan di Rp 77.600 per kg dan Rp 65.000 per kg.

Begitu juga dengan di Medan dan Makassar, harga daging sapi stabil di level Rp 84.500 per kg dan Rp 75.000 per kg. Sementara itu, harga daging sapi di Surabaya mengalami penurunan 0,25 persen dari Rp 80.800 menjadi Rp 80.600 per kg.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

    Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

    Spend Smart
    Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

    Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

    Whats New
    Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

    Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

    Whats New
    Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

    Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

    Whats New
    Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

    Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

    Whats New
    Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

    Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

    Whats New
    Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

    Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

    Whats New
    Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

    Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

    Whats New
    Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

    Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

    Whats New
    Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

    Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

    Whats New
    Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

    Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

    Work Smart
    Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

    Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

    Whats New
    Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

    Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

    Whats New
    BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

    BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

    Whats New
    Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

    Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com