JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pertamina terus memantau kondisi antrian pembeli bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Selain itu, tangki pengangkut BBM telah disiagakan di berbagai titik.
VP Corporate Communication Pertamina, Ali Mundakir, menjelaskan sejauh ini pihaknya telah mengantisipasi besarnya permintaan sebelum kenaikan harga BBM bersubsidi diumumkan.
"Seperti di Jakarta, kami telah menyiagakan tangki pengangkut BBM bersubsidi di berbagai titik. Mungkin yang menjadi kendala adalah padatnya arus lalu lintas. Sampai saat ini, masyarakat sudah mengantri di berbagai SPBU," ujarnya kepada Kompas.com, Jumat (21/6/2013).
Dia menjelaskan kondisi tersebut sebagai sesuatu yang wajar. Bagaimanapun, masyarakat berusaha untuk memanfaatkan kesempatan sebelum harga naik. Namun demikian, Pertamina telah menyiapkan pasokan yang bisa mencukupi hingga 18 hari ke depan.
Pertamina memperkirakan puncak permintaan hanya terjadi pada malam ini, dan setelah pengumuman demand masyarakat akan turun.
"Kami memperkirakan permintaan akan turun sebesar 10 persen. Apalagi pada awal puasa, biasanya masyarakat tidak terlalu banyak membeli BBM bersubsidi," jelasnya.
Sebelumnya, Hanung Budya, Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina, menjelaskan pihaknya telah mengantisipasi lonjakan konsumsi malam ini setelah mengetahui kabar kenaikan harga BBM bersubsidi.
Hanung menjelaskan, konsumsi BBM bersubsidi menjelang kenaikan harga biasanya naik. Jika rata-rata konsumsi BBM bersubsidi per hari 80 ribu kiloliter, selama 10 hari berikutnya meningkat sampai 100 ribu kiloliter.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.