Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mentan: Kenaikan Harga BBM Tak Terlalu Pengaruhi Petani

Kompas.com - 22/06/2013, 15:56 WIB

MEDAN, KOMPAS.com - Menteri Pertanian Suswono memperkirakan kalangan petani di Tanah Air tidak akan terlalu mengalami dampak dari kebijakan kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi. Usai membuka pertemuan peserta kerja sama ekonomi Asia Pasifik (Asia-Pacific Economic Cooperation/APEC) di Medan, Sabtu (22/6/2013), Mentan mengatakan bahwa indikasi itu dapat dilihat dari harga jual gabah milik petani yang sering di atas harga pembelian pemerintah (HPP).

"Harga (gabah) di pasar rata-rata saat ini di atas HPP," katanya.

Oleh karena itu, kata Mentan, petani diperkirakan tidak terlalu mengalami dampak dari kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) tersebut. Apalagi, lanjutnya, kalangan petani yang berstatus miskin akan mendapatkan kompensasi berupa bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM) dari pemerintah dan pemberian beasiswa bagi anak sekolah.

Pemerintah juga sedang menyiapkan berbagai program pembenahan dan perbaikan irigasi guna meningkatkan produksi pertanian di Tanah Air.

"Nanti (program pembenahan dan perbaikan irigasi itu) akan dilakukan dengan cara padat karya," katanya.
 
"Dengan cara seperti ini, insya Allah petani tidak akan mengalami dampak dari kenaikan harga BBM," tambahnya.

Sebelumnya, Pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi jenis premium menjadi sebesar Rp 6.500 per liter dan solar sebesar Rp 5.500 per liter, yang berlaku efektif sejak Sabtu dini hari. Kenaikan harga BBM bersubsidi itu disampaikan Menteri ESDM Jero Wacik di Gedung Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Jumat (21/6/2013) malam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Sumber Antara
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    ?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

    ?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

    Whats New
    Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

    Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

    Whats New
    Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

    Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

    Whats New
    Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

    Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

    Whats New
    Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

    Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

    Whats New
    Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

    Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

    Whats New
    Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

    Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

    Whats New
    Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

    Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

    Whats New
    Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

    Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

    Work Smart
    Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

    Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

    Whats New
    Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

    Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

    Whats New
    Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

    Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

    Whats New
    Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

    Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

    Whats New
    Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

    Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

    Whats New
    KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

    KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com