Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengusaha Kelapa Sawit Bantah Jadi Penyebab Kebakaran Hutan

Kompas.com - 25/06/2013, 15:41 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Para pengusaha kelapa sawit yang tergabung dalam Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) membantah kebakaran hutan di Riau merupakan ulah para pengusaha yang sengaja membakar lahan mereka.

Sekretaris Jenderal GAPKI, Joko Supriyono mengatakan, sesuai dengan standar operasional prosedur, dalam membuka lahan pertanian tidak diperkenankan dengan membakarnya.

"Kami berkomitmen untuk zero burning, sesuai ketentuian regulasi. GAPKI bersama seluruh anggota berkomitmen bahwa pembukaan lahan itu dengan tidak membakar, dan itu sudah tidak bisa diganggu gugat," kata Joko, di Kantor GAPKI, Sudirman Park, Jakarta, Selasa (25/6/2013).

Kebakaran hutan, menurutnya, bisa terjadi di mana saja. Walaupun, hingga saat ini penyebab kebakaran hutan masih diselidiki, namun ia mengatakan kalau kebakaran hutan mudah untuk menjalar ke segala sudut. Terlebih, saat ini sedang musim kemarau dan angin sedang berhembus kencang.

Sehingga, kebakaran hutan di Riau meluas dan merebak ke beberapa kabupaten dan imbas asapnya sampai ke Singapura dan Malaysia.

Sambil menunggu proses investigasi, GAPKI pun turut menurunkan 20 unit pemadam kebakaran di Riau.  Rinciannya, lima unit pemadam kebakaran di kabupaten Rokan Hulu, tiga unit di Rokan Hilir, dua unit di Indragiri Hulu, tiga unit di Pelawan, tiga unit di Siak, dan empat unit di Kabupaten Kampar.

"Tadi pagi ada sebanyak enam unit pemadam kebakaran sumbangan, jadi total ada 26 unit. Enam unit itu ditambah di Kabupaten Rokan Hilir yang keadaannya paling parah," kata Joko.

Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menginstruksikan institusi penegak hukum melakukan penyelidikan. Analisis SBY, kebakaran itu kemungkinan karena faktor cuaca dan faktor kesengajaan.

Jika ditemukan ada pembakaran oleh pihak perusahaan lokal maupun asing untuk membuka lahan, menurut Presiden, maka penegakan hukum harus dilakukan.

Jika belum dilakukan penyelidikan, Presiden menginstruksikan jajaran pemerintah untuk tidak memberikan pernyataan yang tidak semestinya.

Para pejabat Indonesia menyebut ada dugaan perusahaan asal Singapura yang melakukan pembakaran lahan.

Sementara itu, Menteri Lingkungan Hidup Balthasar Kambuaya menyebutkan dalam investigasi yang dilaksanakan Kementerian LH, sementara dilaporkan sebanyak delapan perusahaan terlibat dalam pembakaran hutan tersebut. Dari delapan perusahaan, ada yang berasal dari luar negeri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

    Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

    Whats New
    Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

    Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

    Whats New
    Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja, Cek Posisi dan Syaratnya

    Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja, Cek Posisi dan Syaratnya

    Work Smart
    Tahun Pertama Kepemimpinan Prabowo, Rasio Utang Pemerintah Ditarget Naik hingga 40 Persen

    Tahun Pertama Kepemimpinan Prabowo, Rasio Utang Pemerintah Ditarget Naik hingga 40 Persen

    Whats New
    Revisi Aturan Impor Barang Bawaan dari Luar Negeri Bakal Selesai Pekan Ini

    Revisi Aturan Impor Barang Bawaan dari Luar Negeri Bakal Selesai Pekan Ini

    Whats New
    Pacu Kontribusi Ekspor, Kemenperin Boyong 12 Industri Alsintan ke Maroko

    Pacu Kontribusi Ekspor, Kemenperin Boyong 12 Industri Alsintan ke Maroko

    Whats New
    Uji Coba Bandara VVIP IKN Akan Dilakukan pada Juli 2024

    Uji Coba Bandara VVIP IKN Akan Dilakukan pada Juli 2024

    Whats New
    Menteri Basuki Bakal Pindah ke IKN Juli 2024 dengan 2 Menteri Lain

    Menteri Basuki Bakal Pindah ke IKN Juli 2024 dengan 2 Menteri Lain

    Whats New
    Harga Emas Dunia Stabil di Tengah Meredanya Konflik Timur Tengah

    Harga Emas Dunia Stabil di Tengah Meredanya Konflik Timur Tengah

    Whats New
    Pemerintah Susun Rancangan Aturan Dana Abadi Pariwisata, untuk Apa?

    Pemerintah Susun Rancangan Aturan Dana Abadi Pariwisata, untuk Apa?

    Whats New
    Soal Wajib Sertifikat Halal di Oktober, Kemenkop-UKM Minta Kemenag Permudah Layanan untuk UMKM

    Soal Wajib Sertifikat Halal di Oktober, Kemenkop-UKM Minta Kemenag Permudah Layanan untuk UMKM

    Whats New
    Google Kembali Pecat Karyawan yang Protes Kerja Sama dengan Israel

    Google Kembali Pecat Karyawan yang Protes Kerja Sama dengan Israel

    Whats New
    Nasabah Bank Jago Bertambah 3 Juta Setiap Tahun

    Nasabah Bank Jago Bertambah 3 Juta Setiap Tahun

    Whats New
    RUPST MPXL Sepakati Pembagian Dividen dan Tambah Komisaris

    RUPST MPXL Sepakati Pembagian Dividen dan Tambah Komisaris

    Whats New
    KAI Properti Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Cek Posisi dan Syaratnya

    KAI Properti Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Cek Posisi dan Syaratnya

    Work Smart
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com