Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harapan The Fed Pertahankan Stimulus Angkat Wall Street

Kompas.com - 27/06/2013, 07:07 WIB
SHUTTERSTOCK

NEW YORK, KOMPAS.com -Saham-saham di Wall Street berakhir naik pada Rabu (26/6/2013) waktu setempat (Kamis pagi WIB). Para investor melihat penurunan perkiraan pertumbuhan ekonomi kuartal pertama AS sebagai tanda Federal Reserve akan mempertahankan program pembelian obligasi agresifnya.

Indeks Dow Jones Industrial Average melompat 149,83 poin (1,02 persen) ditutup pada 14.910,14. Indeks berbasis luas S & P 500 naik 15,23 poin (0,96 persen) ke posisi 1.603,26, sedangkan indeks kompsoit teknologi Nasdaq bertambah 28,34 poin (0,85 persen) menjadi 3.376,22.

Kenaikan terjadi setelah Departemen Perdagangan memangkas estimasi untuk pertumbuhan AS kuartal pertama dari 2,4 persen menjadi 1,8 persen.

"Investor sekarang mengerti bahwa Fed hanya akan menarik kembali QE (pelonggaran kuantitatif)-nya, jika perekonomian terus membaik," kata Michael James, direktur pelaksana perdagangan di Wedbush Morgan Securities.

"Jika kita tidak melihat perbaikan ekonomi, the Fed tidak akan menghapus QE mereka," tambah dia.

Para analis mengatakan pasar juga reli setelah penurunan curam pekan lalu, disebabkan oleh kekhawatiran penarikan stimulus Fed.

Perusahaan-perusahaan besar membukukan keuntungan kuat termasuk Microsoft naik 2,1 persen, Boeing naik 2,1 persen dan Johnson & Johnson naik 1,9 persen.

Produsen farmasi generic Mylan naik tipis 0,3 persen setelah mengumumkan akan meluncurkan versi generik dari obat disfungsi seksual Viagra di 11 negara Eropa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP/ANTARA
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com