Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Premi Asuransi Meleset dari Target

Kompas.com - 02/07/2013, 08:24 WIB
Palupi Annisa Auliani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pertumbuhan premi industri asuransi umum di kuartal pertama tahun ini meleset dari proyeksi. Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mencatat, total premi industri asuransi umum tumbuh 14,8 persen year-on-year menjadi Rp 10,59 triliun, jauh di bawah target 18 persen untuk kuartal pertama 2013 ini.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan pertumbuhan premi meleset dari target. Salah satunya adalah bencana banjir yang terjadi pada awal tahun ini.

Dari total premi bruto AAUI senilai Rp 10,59 triliun, kontribusi terbesar berasal dari lini usaha asuransi kendaraan bermotor, yakni Rp 3,2 triliun, tumbuh 19 persen. Jumlah itu setara 30,22 persen dari total premi, meskipun pemasukan premi sektor ini sempat terimbas aturan uang muka pembelian kendaraan. Belum lagi sempat terjadi banjir yang menyebabkan perolehan premi kendaraan menurun.

Kontribusi premi terbesar kedua berasal dari asuransi properti senilai Rp 2,4 triliun atau 22,66 persen total premi. Menyusul berikutnya adalah premi kesehatan yang menyumbang Rp 1,3 triliun atau tumbuh 48,4 persen dan setara 12,28 persen total premi.

Budi Herawan, Kepala Bidang Statistik, Analisa, dan Informasi AAUI, mengatakan, meski pertumbuhan premi tak sesuai ekspektasi awal, perolehan investasi asuransi umum cukup bagus. "Saat itu, kondisi pasar modal masih bagus karena indeks sempat mencapai 5.000. Justru pasca-kuartal pertama ini perlu mewaspadai hasil investasi," ujar Budi, Senin (1/7/2013).

Sementara itu, klaim di kuartal I-2013 tercatat meningkat 6,6 persen menjadi Rp 3,83 triliun. Tiga klaim terbesar berasal dari asuransi kredit kendaraan, yakni tumbuh 23,7 persen menjadi Rp 1,42 triliun atau setara 13 persen total klaim. Sementara klaim asuransi properti turun 17 persen menjadi Rp 813,2 miliar atau setara 8 persen total klaim. Adapun klaim asuransi kesehatan naik 35,4 persen menjadi Rp 537,2 miliar atau setara 5 persen total klaim.

Tanpa menyebutkan secara mendetail, Budi mengatakan, rata-rata hasil investasi asuransi umum di sepanjang kuartal pertama tumbuh bagus. Hal ini lantaran Indeks Harga Saham Gabungan sempat menyentuh 5.000 di periode tiga bulan pertama 2013. Namun, hasil investasi setelah kuartal pertama akan dipengaruhi kenaikan harga BBM dan penurunan IHSG.

Yang pasti, Dadang Sukresna, Ketua Departemen Statistik dan Analisa AAUI, memperkirakan sampai tahun 2014 deposito masih menjadi andalan investasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com