Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Heineken Ingin "Rebut" Bir Bintang

Kompas.com - 02/07/2013, 10:58 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com — Produsen bir asal Belanda, Heineken International BV, bertekad menjadi pemegang saham mayoritas  PT Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI) lagi, melalui pembelian 75,10 persen dari tangan Asia Pacific Breweries Limited (APB).

Saat ini, APB memiliki 15.823.570 unit atau 75,10 persen saham Multi Bintang. Harga MLBI adalah Rp 1,2 juta per saham, nilai saham tertinggi di Bursa Efek Indonesia.

Jika mengacu harga tersebut, Heineken setidaknya harus membayar Rp 18,99 triliun untuk memborong mayoritas saham Multi Bintang. Transaksi ini menjadi salah satu agenda dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Multi Bintang yang digelar 16 Juli 2013.

Sejatinya, saat ini Heineken secara tidak langsung sudah memegang 75,10 persen saham Multi Bintang. Sejak tahun lalu, Heineken menguasai 100 persen saham APB dengan membeli saham APB milik Fraser & Neave (F&N) asal Singapura.

Akuisisi APB  ini memang bernilai strategis lantaran memiliki 30 pengilangan dan 40 merek bir yang tersebar di 14 negara Asia, termasuk merek Bir Bintang milik Multi Bintang.

Danny Chan, Sekretaris Perusahaan Multi Bintang, kepada ke Bursa Efek Indonesia (BEI), kemarin, menjelaskan, aksi itu tidak akan mengubah pengendali saham MLBI. Itu sebabnya, dia menyatakan, Heineken tak perlu menggelar penawaran tender (tender offer) saham MLBI.

Mari kita lihat aturannya. Berdasarkan ketentuan umum Peraturan Bapepam-LK IX.H.1 tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka huruf c, pengendali adalah pihak yang juga memiliki kuasa menentukan pengelolaan dan kebijakan perusahaan, baik langsung atau tak langsung.

Dalam kasus ini, Heineken adalah pemilik 100 persen saham APB dan secara tidak langsung mengendalikan MLBI. "Kalau tidak terjadi perubahan pengendali, tidak perlu tender offer," tutur Samsul Hidayat, Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota BEI, kemarin, Senin (1/7/2013).

Belum jelas latar belakang Heineken melakukan transaksi tersebut. Sekadar catatan, Heineken pernah memegang 75,94 persen saham MLBI. Pada Februari 2010, Heineken menjual 65,1 persen produsen Bir Bintang itu kepada APB.

Selain dari Heineken, APB juga membeli 3,4 persen saham MLBI dari Hollandsch Administratiekantoor. Nilai total pembelian 68,5 persen saham MLBI saat itu Rp 2,33 triliun atau setara Rp 161.741 per saham. APB lantas menggelar tender offer hingga memiliki 75,1 persen saham MLBI sejak akhir 2010. (Yuwono Triatmodjo, Sunarti Agustina, Avanty Nurdiana)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Kontan
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

Whats New
Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Whats New
Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Whats New
KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Earn Smart
Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Whats New
Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Whats New
Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Whats New
Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja, Cek Posisi dan Syaratnya

Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Tahun Pertama Kepemimpinan Prabowo, Rasio Utang Pemerintah Ditarget Naik hingga 40 Persen

Tahun Pertama Kepemimpinan Prabowo, Rasio Utang Pemerintah Ditarget Naik hingga 40 Persen

Whats New
Revisi Aturan Impor Barang Bawaan dari Luar Negeri Bakal Selesai Pekan Ini

Revisi Aturan Impor Barang Bawaan dari Luar Negeri Bakal Selesai Pekan Ini

Whats New
Pacu Kontribusi Ekspor, Kemenperin Boyong 12 Industri Alsintan ke Maroko

Pacu Kontribusi Ekspor, Kemenperin Boyong 12 Industri Alsintan ke Maroko

Whats New
Uji Coba Bandara VVIP IKN Akan Dilakukan pada Juli 2024

Uji Coba Bandara VVIP IKN Akan Dilakukan pada Juli 2024

Whats New
Menteri Basuki Bakal Pindah ke IKN Juli 2024 dengan 2 Menteri Lain

Menteri Basuki Bakal Pindah ke IKN Juli 2024 dengan 2 Menteri Lain

Whats New
Harga Emas Dunia Stabil di Tengah Meredanya Konflik Timur Tengah

Harga Emas Dunia Stabil di Tengah Meredanya Konflik Timur Tengah

Whats New
Pemerintah Susun Rancangan Aturan Dana Abadi Pariwisata, untuk Apa?

Pemerintah Susun Rancangan Aturan Dana Abadi Pariwisata, untuk Apa?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com