Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hampir Pasti Merger dengan Axis, XL Minta Petunjuk Pemerintah

Kompas.com - 03/07/2013, 12:08 WIB
Didik Purwanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Presiden Direktur PT XL Axiata Tbk (EXCL) Hasnul Suhaimi mengatakan pihaknya telah menyampaikan izin ke Kementerian Kominfo tentang keinginannya untuk menggabungkan usaha (merger) dengan PT Axis Telekom Indonesia (Axis).

Keinginan itu akan membuat industri telekomunikasi di Indonesia makin sehat. "Jadi kita baru meminta ke Kemenkominfo. Isinya permintaan kalau seandainya kita merger itu akan seperti apa. Tapi bukan kita mau mergernya kapan. Kita ini baru meminta arahan," kata Hasnul saat ditemui di kantor Kementerian Perdagangan Jakarta, Rabu (3/7/2013).

Saat ini, XL Axiata memang masih membuka kemungkinan untuk bersinergi dengan perusahaan telekomunikasi mana pun guna meningkatkan pangsa pasarnya di Indonesia. Operator ketiga terbesar di Indonesia ini berkomitmen untuk menyehatkan industri telekomunikasi di tanah air.

Bagaimanapun, pemegang saham dua perusahaan yang akan merger ini sama-sama sama dari Malaysia.

XL Axiata sebagian besar sahamnya dimiliki oleh Axiata Berhard Malaysia, sedangkan Axis Telekom Indonesia dimiliki oleh Saudi Telecom Company (STC) sebesar 80,1 persen, Maxis Communication 14,9 persen, dan PT Hamersha Investindo (PTHI) 5 persen.

"Tapi untuk melakukan corporate action apa pun, harus lengkap dulu hitungan bisnisnya hingga regulasinya. Jadi kita belum ada yang bisa dilaporkan," tambahnya.

Kendati demikian, Hasnul belum berencana untuk menyampaikan rencana ini ke Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) dalam kaitannya dengan terjadinya monopoli.

"Karena belum ada apa-apa, jadi belum ke KPPU. Jadi kita minta arahan ke Kominfo, kalau hitungan kita masuk, mantap, dan disetujui Kominfo, saat itu baru ada perjanjian dan baru lapor ke KPPU. Kalau belum ada agreement ya belum ke KPPU. Ini baru konsultasi saja," jelasnya.

Terkait valuasi pasar Axis yang lebih kurang 1 miliar dollar AS, Hasnul mengatakan pihaknya belum menyampaikan hal tersebut. "Kita belum sampai ke sana. Kita belum bicara dari sisi komersialnya. Jadi belum ada yang bisa ditulis," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com