Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Puasa, Pasar Murah Digelar di 33 Provinsi

Kompas.com - 05/07/2013, 11:07 WIB
Didik Purwanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Kementerian Perdagangan menggelar pasar murah selama satu bulan penuh mulai hari ini, Jumat (5/7/2013), hingga 2 Agustus 2013. Pelaksanaan pasar murah ini juga serentak digelar di 33 provinsi di tanah air.

Sekretaris Jenderal Gunaryo mengatakan, pasar murah ini akan menyediakan berbagai macam bahan kebutuhan pokok, baik pangan maupun sandang dengan harga terjangkau.

"Harganya bervariasi. Khusus untuk produk sandang dan pangan olahan lainnya dijual dengan harga rata-rata berkisar 50-70 persen dari harga pasar," kata Gunaryo saat membuka pasar murah di Kementrian Perdagangan, Jakarta, Jumat (5/7/2013).

Bahan kebutuhan pokok yang dijual di pasar murah kali ini meliputi produk-produk pangan hasil industri, seperti beras, gula pasir, minyak goreng, dan tepung terigu; hasil peternakan seperti daging sapi, daging ayam, telur ayam; produk hortikultura, seperti buah dan sayur mayur; pangan olahan; dan kebutuhan rumah tangga lainnya, seperti baju, mukena, sepatu, batik; serta produk Usaha Kecil dan Menengah (UKM), seperti jajanan tradisional khas daerah.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Srie Agustina menambahkan, pihak penyelenggara menyediakan beberapa paket bahan kebutuhan pokok seperti beras sebanyak 300 paket, minyak goreng 2.500 liter, gula pasir 500 kg, daging ayam 300 ekor, telur ayam 250 kg, daging sapi 500 kg, tepung terigu 360 kg, serta produk hortikultura masing-masing 50 paket.

"Khusus untuk pasar murah di 33 provinsi telah dimulai pada 4 Juli hingga 3 Agustus 2013," tambah Srie.

Tahun ini Kementerian Perdagangan menyediakan 40 stan, 15 tenda jualan, serta 10 gerobak jualan untuk pasar murah.

Tempat tersebut diisi antara lain oleh Asosiasi Industri Minyak Makan Indonesia (AIMMI), Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI), Gabungan Perusahaan Pembibitan Unggas (GPPU), Pusat Informasi Pemasaran (PINSAR) Unggas Indonesia, Persatuan Pedagang Gula Indonesia (PPGI), Asosiasi Pengusaha Protein Hewani Indonesia (APPHI), Perum BULOG, Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO), Asosiasi Pengusaha Pengolahan dan Pemasaran Produk Perikanan Indonesia (AP5I), National Meat Processor Association Indonesia (NAMPA), Gabungan Pengusaha Makanan Minuman Seluruh Indonesia (GAPMMI), Pasar Induk Kramat Jati, PT Sarinah (Persero), serta UKM Pangan dan Kuliner Binaan Kementerian Perdagangan.

Berikut daftar harga barang di pasar murah Kementerian Perdagangan:
Beras Bulog Mart = Rp 36.000 per 5 kg
Beras setra ramos = Rp 39.500 per 5 kg
Beras setra ramos super = Rp 42.500 per 5 kg
Daging ayam paha depan = Rp 70.000 per kg
Daging ayam paha belakang = Rp 75.000 per kg
Minyak goreng kunci mas 1 liter = Rp 9.000
Filma Margarin = Rp 2.500
Tomat = Rp 8.000 per kg
Cabai merah Besar = Rp 20.000 per kg
Cabai hijau besar = Rp 17.000 per kg
Buncis = Rp 8.000 per kg
Wortel = Rp 10.000 per kg
Kol = Rp 10.000 per kg
Bawang bombay = Rp 12.000
Kentang = Rp 8.000 per kg
Cabai merah keriting = Rp 35.000 per kg
Bawang merah lokal = Rp 43.000 per kg
Bawang merah impor pakistan = Rp 25.000 per kg
Bawang putih = Rp 18.000
Cabe rawit merah = Rp 55.000 per kg
Alpukat = Rp 6.000 per kg
Melon Ngawi = Rp 6.000 per kg
Semangka kuning Banyuwangi = Rp 20.000 per butir
Semangka merah Banyuwangi = Rp 15.000 per biji
Pepaya california = Rp 6.000 per biji
Salak pondoh Sleman = Rp 9.000 per kg
Jeruk Pontianak atau Medan = Rp 10.000 per kg
Gula pasir Lampung = Rp 9.000 per kg
Telur ayam = Rp 18.000 per kg
Daging Ayam beku = Rp 25.000 per ekor

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com