Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramadhan, Lima Komoditas Ini Langsung Melonjak

Kompas.com - 10/07/2013, 14:37 WIB
Didik Purwanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, harga lima komoditas bahan pokok ini melonjak di minggu kedua Juli 2013. Kenaikan ini terkait mulainya hari puasa Ramadhan.

"Ada lima komoditas yang mengalami kenaikan harga, yaitu cabai rawit, bawang merah, daging ayam ras, telur ayam ras, dan daging sapi," kata Hatta saat konferensi pers di kantornya, Jakarta, Rabu (10/7/2013).

Hatta menambahkan, harga cabai rawit meningkat 63,03 persen (dibanding Juni 2013) dari Rp 27.721 per kg menjadi Rp 45.000 per kg. Sementara itu, harga bawang merah melonjak 49,08 persen dari Rp 32.341 per kg menjadi Rp 48.213 per kg.

Daging ayam ras naik 19,5 persen dari Rp 28.863 per kg menjadi Rp 34.493 per kg, sementara telur ayam ras naik 9,32 persen dari Rp 18.211 per kg menjadi Rp 19.908 per kg.

"Tapi secara stok masih positif, suplai dijamin ketersediaannya. Tapi memang secara seasonal terjadi kenaikan harga karena permintaan melonjak," tambahnya.

Hatta berharap kenaikan ini bukan merupakan dampak dari kenaikan harga BBM. Pemerintah, sebutnya, akan mengendalikan harga dan akan terus memantau stabilitas harga agar tidak menimbulkan kepanikan bagi masyarakat.

Di sisi lain, pemerintah juga melihat kenaikan harga yang tipis, yaitu pada komoditas cabai merah, ikan bandeng, dan daging sapi. Namun, kenaikannya ini masih kecil yaitu 1-5 persen.

"Walau kenaikannya di bawah 5 persen, kami tidak ingin ada tren kenaikan harga. Yang penting kami akan antisipasi lima bahan pokok itu, yaitu cabai rawit, bawang merah, ayam ras, telur ayam, dan daging sapi," katanya.

Satu lagi, kenaikan harga beras yang hanya 0,3 persen juga menjadi perhatian pemerintah. Meski kenaikannya tipis, bobotnya besar karena beras merupakan kebutuhan pokok masyarakat Indonesia.

"Meski kenaikannya tipis, bobotnya cukup besar karena ini makanan pokok. Stabilkan harga, jangan sampai meningkat harganya," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

    Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

    Whats New
    Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

    Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

    Whats New
    Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

    Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

    Whats New
    Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

    Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

    Whats New
    Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

    Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

    Whats New
    BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

    BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

    Whats New
    IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

    IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

    Whats New
    IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

    IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

    Whats New
    Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

    Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

    Whats New
    Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

    Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

    Work Smart
    Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

    Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

    BrandzView
    Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

    Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

    Whats New
    Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

    Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

    Whats New
    Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

    Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

    Whats New
    Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

    Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com