Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3.000 Ton Daging Sapi Impor Mulai Datang Pekan Depan

Kompas.com - 10/07/2013, 15:05 WIB
Didik Purwanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah memastikan impor daging sapi akan bisa berlangsung mulai pekan depan. Dengan datangnya daging sapi impor tersebut, pemerintah berharap harga daging sapi bisa stabil.

Menteri Perekonomian Hatta Rajasa mengaku telah memperoleh kabar dari Kementerian Pertanian bahwa izin importasi daging sapi untuk Bulog telah diberikan.

"Jadi izin impor daging sapi 3.000 ton telah dimasukkan, nanti mulai 200 ton-an akan didatangkan dari Bandara Soekarno-Hatta, sisanya dari Pelabuhan Tanjung Priok. Diharapkan minggu depan bisa masuk," kata Hatta saat konferensi pers di kantor Kementerian Perekonomian Jakarta, Rabu (10/7/2013).

Hatta menambahkan, selama ini Bulog memang memiliki kendala dalam importasi daging sapi karena memang sudah lama tidak diperbolehkan melakukan impor daging sapi.

Terlebih lagi, Australia sedang mengalami musim dingin sehingga akan menyulitkan sapi untuk dipotong.

Di sisi lain, Pemerintah Indonesia memiliki aturan bahwa sapi yang siap diimpor merupakan sapi potong dan harus memiliki bobot 300 kg.

"Yang dipermasalahkan saat ini, izin masuk Bandara Soekarno-Hatta (apalagi daging sapi beku) perlu ada karantina. Ini yang sedang kita persiapkan," tambahnya.

Kepala Bulog Sutarto Alimoeso mengharapkan agar proses perizinan karantina untuk daging sapi di Bandara Soekarno-Hatta bisa selesai. Sebab, saat daging sapi datang, maka pemerintah bisa langsung memeriksa kelayakan daging sapi tersebut untuk siap didistribusikan ke pasar.

"Harapannya, hari ini bisa selesai," tambah Sutarto.

Untuk mengimpor daging sapi tersebut, Bulog menganggarkan dana Rp 200 miliar-Rp 300 miliar untuk membeli 3.000 ton daging sapi. Itu pun dengan perhitungan modal Rp 60.000-Rp 70.000 per kg.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com