Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI: Pertumbuhan Kredit Melambat

Kompas.com - 11/07/2013, 16:44 WIB
Didik Purwanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Bank Indonesia (BI) mengungkapkan, pertumbuhan kredit perbankan hingga akhir Mei 2013 melambat menjadi 21 persen. Pelemahan pertumbuhan kredit ini dipicu perekonomian Indonesia yang juga melambat.

Gubernur BI Agus Martowardojo menjelaskan pelemahan pertumbuhan kredit ini juga tidak lepas dari pengaruh sentimen global yang masih belum menentu. Dengan demikian, hal ini berimbas ke perekonomian dalam negeri.

"Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi yang cenderung melambat, pertumbuhan kredit hingga akhir Mei 2013 melambat menjadi 21 persen (year on year atau yoy)," kata Agus saat konferensi pers di Gedung BI Jakarta, Kamis (11/7/2013).

Dia menambahkan, pertumbuhan kredit tersebut dikontribusikan dari tiga sektor kredit perbankan.

Untuk kredit modal kerja dan kredit investasi, meski mengalami penurunan, masih mampu tumbuh cukup tinggi, dengan masing-masing sebesar 21,7 persen (yoy) dan 22,9 persen (yoy). Sementara itu untuk pertumbuhan kredit konsumsi turun menjadi 18,4 persen (yoy).

"Kami mencermati perkembangan kredit pemilikan rumah (KPR) atau kredit pemilikan apartemen (KPA) pada tipe-tipe tertentu tumbuh terlalu tinggi," tambahnya.

Untuk itu, BI mengkhawatirkan kinerja kredit yang tinggi ini dapat mengganggu kinerja perbankan dan stabilitas sistem keuangan.

Dari sisi rasio kecukupan modal, BI mencatat rasionya masih 18,4 persen dan berada jauh di atas ketentuan minimum 8 persen serta rasio kredit bermasalah (non-performing loan atau NPL) gross yang masih rendah sebesar 1,95 persen pada bulan Mei 2013.

BI juga telah mengoreksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2013 sebesar 5,8-6,2 persen. Semula, BI memprediksi pertumbuhan Indonesia sebesar 6,2-6,6 persen.

"Pada 2014 sendiri, pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai 6,4-6,8 persen," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Whats New
Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Whats New
Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Whats New
Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Whats New
Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

Whats New
Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Whats New
Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Whats New
Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Whats New
Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com