Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siap-siap, BCA Naikkan Bunga KPR Bulan Depan

Kompas.com - 15/07/2013, 21:34 WIB
Didik Purwanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Jahja Setiaadmadja mengatakan, pihaknya akan menaikkan suku bunga kredit untuk pemilikan rumah (KPR) mulai bulan depan. Hal ini seiring dengan kenaikan bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,5 persen di bulan ini.

"Bulan depan, bunga KPR akan kita naikkan sebesar 0,5-1 persen," kata Jahja saat buka puasa bersama di Signature Cafe Jakarta, Senin (15/7/2013).

Jahja menambahkan, sebenarnya kenaikan bunga KPR bukan hanya dilakukan dalam bulan depan saja. Di bulan Mei 2013 lalu, pihaknya juga sudah menaikkan bunga KPR sebesar 0,25 persen.

Berdasarkan Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) milik BCA hingga 30 Juni 2013, bunga KPR sudah berada di level 9,5 persen. Sementara itu, bunga kredit non KPR sebesar 8,18 persen.

Jahja menilai, kenaikan bunga kredit tersebut tidak hanya di segmen KPR, tapi juga di semua lini kreditnya, misalnya kredit kendaraan bermotor (KKB), korporasi hingga small medium enterprise (SME). Namun semuanya akan tergantung tenornya.

Dengan kenaikan bunga KPR tersebut, otomatis akan mengerem kredit konsumernya. Hal ini seiring dengan kebijakan bank sentral untuk mengerem jenis kredit tersebut.

"Memang dengan aturan besaran uang muka kredit yang ditetapkan BI ini akan mengerem kredit konsumer. Kami di tahun ini juga akan konservatif terhadap pertumbuhan kredit," tambahnya.

Jahja mengatakan pihaknya di tahun ini hanya menargetkan kenaikan kredit sebesar 18-20 persen. Hal ini masih lebih kecil dibanding industri yang sudah naik 21 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com