Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Minyak Dunia Sentuh Level Tertinggi 16 Bulan

Kompas.com - 19/07/2013, 07:55 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com - Harga minyak mentah New York melonjak ke tertinggi 16 bulan pada Kamis (18/7/2013) waktu setempat (Jumat pagi WIB), setelah berita ekonomi positif Amerika Serikat menaikkan ekspektasi permintaan kuat di ekonomi terbesar dunia itu.
     
Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Agustus, melonjak 1,56 dollar AS menjadi menetap di 108,04 dollar AS per barel, penutupan tertinggi sejak 1 Maret 2012.

Minyak mentah Brent North Sea untuk penyerahan September ditutup sembilan sen lebih tinggi pada 108,70  dollar AS barel di perdagangan London.

Penurunan dalam klaim pengangguran AS yang lebih tajam dari perkiraan dan kenaikan besar tak terduga dalam aktivitas manufaktur daerah membantu mendorong harga minyak lebih tinggi.

Jaminan Ketua Federal Reserve Ben Bernanke akan mempertahankan kebijakan uang longgarnya untuk beberapa waktu mendatang dalam hari kedua kesaksiannya di Kongres, juga mendukung sentimen pasar, kata analis.

"Minyak mentah AS telah bergerak kembali ke tingkat yang terakhir ditemui pada Maret 2012, karena para investor membeli komoditas hitam di tengah tanda-tanda bahwa ekonomi AS sedang membangun sebuah kekuatan," kata Chris Beauchamp, analis pasar di perusahaan perdagangan IG.

Para analis mengatakan harga minyak akan tetap didukung oleh tanda-tanda permintaan kuat di Amerika Serikat, konsumen minyak mentah utama dunia, serta kekhawatiran gangguan pasokan di Timur Tengah yang disebabkan oleh gejolak politik di Mesir.

"Tingginya permintaan di AS dan berlanjutnya krisis di Mesir cenderung mempertahankan harga tinggi dalam waktu dekat," kata Sanjeev Gupta, kepala Praktek Minyak dan Gas Asia Pasifik  di perusahaan konsultan EY, sebelumnya Ernst and Young.  

Penurunan besar dalam stok minyak mentah AS untuk ketiga minggu berturut-turut, menunjukkan pengetatan persediaan dan laporan Rabu, terus mendukung harga WTI.

Dalam perdagangan sepanjang hari, kontrak WTI sempat mencapai setinggi 108,43 dollar AS, kurang dari satu dollar AS di bawah harga Brent.

"Spread (perbedaan) antara Brent dan WTI menyempit menjadi kurang dari satu dollar ... karena para investor terus merevisi naik harapan mereka tentang permintaan di Amerika Utara," kata Fawad Razaqzada, analis teknis di pedagang GFT Markets.

Kontrak WTI belum pernah ditutup di atas Brent sejak 16 Agustus 2010. "WTI telah dihubungkan kembali ke pasar minyak dunia melalui perubahan saluran pipa logistik dan meningkatnya permintaan kilang," kata Andy Lipow dari Lipow Oil Associates.

"WTI telah undervalued karena ada kemacetan logistik yang menghambat pengiriman minyak sampai ke sektor-sektor penyulingan di Gold Coast, yang berarti bahwa alternatif untuk saluran pipa adalah kereta api, yang jauh lebih mahal," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP/ANTARA
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com