Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantu Suplai Daging, RNI Siap Beli PD Dharma Jaya

Kompas.com - 19/07/2013, 17:20 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com
- PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) berencana akan membeli rumah potong hewan (RPH) milik PD Dharma Jaya, yang saat ini akan dibubarkan oleh Pemprov DKI Jakarta.

Direktur Utama RNI Ismed Hasan Putro menjelaskan, saat ini perseroan membutuhkan RPH untuk membantu menyuplai daging di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya. Menurutnya, pasokan sapi sudah mencukupi, dan perseroan telah memiliki pasar untuk penjualan daging.

"Untuk itu, kami berencana membeli RPH Dharma Jaya yang berlokasi di Bekasi. Jika pembelian belum bisa dilaksanakan, kami memiliki opsi lain, yaitu menjalin kemitraan dengan perusahaan milik Pemprov DKI Jakarta itu," ujarnya Jumat (19/7/2013).

Dia menjelaskan, keberadaan RPH sangat penting bagi perseroan, lantaran selama ini RNI kesulitan mendapatkan tempat pemotongan sapi. Daging tersebut akan dijual dalam kemasan dengan merek Raja Daging seharga Rp 70.000 per kg atau di bawah harga pasar.

Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyatakan pihaknya tidak menginginkan RPH berada di dalam wilayah DKI Jakarta.

“Kita mau bubarin saja PD Dharma Jaya itu. Kenapa potong hewan di Jakarta. Ya tidak mau lah. Sebenarnya Pak Gubernur tidak mau potong-potong hewan di Jakarta lagi. Potong hewan itu di Bekasi, Bogor atau Tangerang dong,” kata Ahok.

Selain itu, Ahok juga menilai bahwa kinerja BUMD DKI Jakarta ini masih belum maksimal, lantaran tidak bisa mengendalikan harga daging sapi, mengontrol stok daging sapi maupun daging segar lainnya, dan menganalisis perilaku konsumen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Whats New
Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Whats New
Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Whats New
Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Whats New
Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

Whats New
Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Whats New
Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Whats New
Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Whats New
Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com