Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kembangkan Deposit Nikel Laterit, Antam-DNi Investasi Rp 5 Triliun

Kompas.com - 22/07/2013, 14:35 WIB
Zico Nurrashid Priharseno

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - PT Aneka Tambang Tbk (Antam) meneken perjanjian kerjasama dengan perusahaan asal Australia, Direct Nikel Limited (DNi) untuk pengembangan deposit nikel laterit dan pabrik pengolahan yang menggunakan teknologi yang diimplementasikan oleh DNi di Indonesia.

"Strategi DNi adalah untuk mengembangkan teknologi DNi process yang revolusioner, dengan bekerjasama dengan perusahaan pertambangan kelas dunia yang memiliki sumber daya nikel dan kapabilitas internal untuk memanfaatkan keterbatasan suplai nikerl di masa depan, serta semakin meningkatnya ketergantungan global atas biji nikel laterit," kata CEO DNi, Russell Debney, Senin (22/7/2013).

Russell mengatakan total nilai investasi awal mencapai 500 dollar AS, dengan kapasitas 10 juta sampai 15 juta ton nikel laterit per tahunnya.

"Kami senang dapat melanjutkan kemitraan dengan ANTAM, untuk membantu pengembangaan pengolahan nikel laterit yang signifikan di Indonesia," ujarnya.

Dalam perjanjian tersebut, Antam dan DNi akan melanjutkan kerjasama dalam operasi test plant milik DNi di Perth, Australia, guna memproduksi nikel mixed hydroxide dan mengkaji bersama hasil tenis dari pabrik tersebut.

Saat ini pabrik itu telah mengolah sebanyak 200 ton nikel laterit dari Antam. Jika hasil yang diperoleh dari test plant tersebut berjalan dengan baik, kedua perusahaan tersebut berkeinginan untuk mengeksekusi definitive agreements untuk mengembangkan pabrik pengolahan nikel laterit yang pertama di Indonesia.

"Kerjasama ini memiliki prospek yang menjanjikan, untuk meningkatkan efisiensi dan keekonomian pengolahan nikel laterit. Perjanjian ini merefleksikan upaya kami untuk memberi nilai tambah terhadap perkembangan cadangan nikel di Indonesia," kata Direktur Utama Antam, Tato Miraza.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com