Pemilihan lokasi pembangunan pabrik berlokasi di sekitar Jakarta agar dekat dengan produsen-produsen mobil. Hal ini untuk memenuhi kebutuhan pabrikasi perusahaan-perusahaan tersebut.
"Kami akan memproduksi komponen otomotif berkualitas yang dapat memenuhi peningkatan kebutuhan teknologi otomotif yang efisien," ujar Managing Director Bosch Rudy Karimun di Hotel Le Meridien, Rabu (23/7/2013).
Saat ini, selain sedang dalam tahap pembangunan, Bosch juga sudah melakukan importasi beberapa mesin injektor agar ketika pabrik itu selesai pengerjaannya, semuanya sudah siap.
Rudy menambahkan, untuk pembelian mesin-mesin memang sejauh ini masih mengandalkan importisasi. Namun, ia mengaku, bila ada pemasok lokal akan menjadi prioritas utama. Sayanganya, Bosch belum menemukan produsen-produsen lokal yang dapat menyediakan kebutuhannya.
"Kita mulai dengan mesin injektor, pemasok lokal selalu kita utamakan, tapi kalau tidak ada kita akan impor. Namun, sebagian pasti harus impor," kata Rudy.
Pabrik baru ini nantinya akan lebih fokus dengan mesin-mesin mobil yang berbahan bakar bensin. Hal ini sangat bertolak belakang dengan Bosch yang selama ini menjadi "spesialis" mesin berbahan bakar diesel.
Rudy mengatakan, Bosch akan mengembangkan mobil berteknologi low cost green cars. "Kami sangat mendukung pemerintah dalam memproduksi mobil yang lebih kecil, terjangkau, hemat bahan bakar, dan rendah emisi," ujarnya.
Dengan adanya pabrik baru ini, Bosch menargetkan pendapatan perusahaan akan melonjak di atas 30 persen, terutama untuk divisi otomotif. "Untuk tahun ini diprediksi lebih dari 30 persen. Sektor otomotif dapat berkembang lebih karena proyek yang kita dapatkan, terlebih dengan adanya pabrik baru. Saya rasa 50 persen cukup realistis," ujar Rudy.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.