Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun Depan, Bosch Buka Pabrik di Indonesia

Kompas.com - 24/07/2013, 14:49 WIB
Zico Nurrashid Priharseno

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Perusahaan penyedia jasa teknologi asal Jerman, Bosch, akan  membuka pabrik pertamanya di Indonesia pada tahun 2014. Nilai investasi awal pembangunan pabrik ini ditaksir sebesar 10 juta euro.

Pemilihan lokasi pembangunan pabrik berlokasi di sekitar Jakarta agar dekat dengan produsen-produsen mobil. Hal ini untuk memenuhi kebutuhan pabrikasi perusahaan-perusahaan tersebut.

"Kami akan memproduksi komponen otomotif berkualitas yang dapat memenuhi peningkatan kebutuhan teknologi otomotif yang efisien," ujar Managing Director Bosch Rudy Karimun di Hotel Le Meridien, Rabu (23/7/2013).

Saat ini, selain sedang dalam tahap pembangunan, Bosch juga sudah melakukan importasi beberapa mesin injektor agar ketika pabrik itu selesai pengerjaannya, semuanya sudah siap.

Rudy menambahkan, untuk pembelian mesin-mesin memang sejauh ini masih mengandalkan importisasi. Namun, ia mengaku, bila ada pemasok lokal akan menjadi prioritas utama. Sayanganya, Bosch belum menemukan produsen-produsen lokal yang dapat menyediakan kebutuhannya.

"Kita mulai dengan mesin injektor, pemasok lokal selalu kita utamakan, tapi kalau tidak ada kita akan impor. Namun, sebagian pasti harus impor," kata Rudy.

Pabrik baru ini nantinya akan lebih fokus dengan mesin-mesin mobil yang berbahan bakar bensin. Hal ini sangat bertolak belakang dengan Bosch yang selama ini menjadi "spesialis" mesin berbahan bakar diesel.

Rudy mengatakan, Bosch akan mengembangkan mobil berteknologi low cost green cars. "Kami sangat mendukung pemerintah dalam memproduksi mobil yang lebih kecil, terjangkau, hemat bahan bakar, dan rendah emisi," ujarnya.

Dengan adanya pabrik baru ini, Bosch menargetkan pendapatan perusahaan akan melonjak di atas 30 persen, terutama untuk divisi otomotif. "Untuk tahun ini diprediksi lebih dari 30 persen. Sektor otomotif dapat berkembang lebih karena proyek yang kita dapatkan, terlebih dengan adanya pabrik baru. Saya rasa 50 persen cukup realistis," ujar Rudy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Whats New
Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Earn Smart
Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Whats New
Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Whats New
Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Whats New
Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Whats New
Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan 'Smart City' di Indonesia

Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan "Smart City" di Indonesia

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com