Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2.000 Kontainer Masih "Parkir" di Priok

Kompas.com - 25/07/2013, 13:27 WIB
Didik Purwanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Keuangan mencatat hingga saat ini masih ada sekitar 2.000 kontainer yang masih bertahan di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta. Nilai tersebut sudah menurun dari periode sebelumnya yang mencapai 4.000 kontainer.

Wakil Menteri Keuangan Mahendra Siregar mengatakan pihaknya berjanji akan menurunkan masa bongkar muat (dwelling time) di pelabuhan ini secepatnya.

"Longstay kontainer yang sebelumnya berjumlah hampir 4.000 sekarang tersisa sekitar 2.000 kontainer yang masih ada di pelabuhan. Dan hampir 500 kontainer lainnya sudah dipindah ke Marunda dan Cikarang," kata Mahendra dalam siaran pers di Jakarta, Kamis (25/7/2013).

Mahendra menambahkan tingkat okupansi di pelabuhan (yard occupancy ratio/YOR) di beberapa lahan di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok ini sudah turun. Sebelumnya, angka YOR ini di atas 110 persen pada sekitar dua minggu yang lalu. Namun pada minggu lalu sudah mencapai 100 persen dan di awal minggu ini menjadi 90 persen.  "Pemerintah menargetkan angka YOR di bawah 80 persen," tambahnya.

Adapun untuk prosentase pemeriksaan jalur merah oleh bea cukai turun dari 25 persen pada dua minggu yang lalu menjadi 20 persen di minggu lalu dan di bawah 15 persen awal minggu ini.  Pemerintah menargetkan bisa mencapai 10 persen.

Sementara tingkat kepadatan lalu lintas di pelabuhan Tanjung Priok masih diupayakan untuk dikendalikan dengan lebih baik.  Untuk itu, Pemerintah bekerjasama dengan Otoritas Pelabuhan, Kapolres Jakarta Utara, Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok, Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional IV, Pelindo, Kementerian Perhubungan dan Dinas Perhubungan DKI Jakarta serta instansi terkait lainnya.

Untuk menjamin kelancaran arus barang, pemerintah memberikan pelayanan pemeriksaan barang oleh Kantor Pelayanan Utama (KPU) Bea dan Cukai Tanjung Priok tetap dilaksanakan sampai dengan pukul 23.00 wib setiap hari.

"Walaupun hingga saat ini masih sedikit pengguna jasa yang memanfaatkan jam kerja tambahan itu," tambahnya.

Sedangkan menjelang Idul Fitri ini, KPU Bea Cukai Tanjung Priok ini telah menyediakan posko pelayanan setiap hari 24 jam untuk memperlancar importasi daging dan produk hortikultura yang diimpor melalui Tanjung Priok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Whats New
Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Whats New
Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Whats New
Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Whats New
Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Whats New
MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

Whats New
Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Whats New
Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com