Wakil Menteri Pertanian, Rusman Heriawan mengungkapkan, pemerintah sebenarnya telah memesan 1.600 ekor sapi siap potong dari Australia,. Akan tetapi dari sapi-sapi yang dipesan itu ada yang tidak memenuhi persyaratan, sehingga pemerintah hanya memesan 1.478 ekor.
"Pengapalan dilakukan pada 25 Juli, dan diperkirakan sampai tanggal 30 Juli. Pemerintah sebenarnya mesan 1.600, lalu ada yang tidak memenuhi syarat," ujarnya, Senin (29/7/2013). Rusman melanjutkan, 1.478 ekor sapi yang akan datang itu merupakan pesanan pihak swasta.
Sebagai tindak lanjut hasil Rakortas bidang pangan, diputuskan bahwa untuk stabilisasi harga daging sapi diperlukan akselerasi realisasi portasi sapi dan daging sapi, seperti impor daging sapi prime cut yang tidak diatur volume impornya.
Daging sapi prime cut ialah daging dengan kualitas yang terbaik. Daging prime cut akan dipesan oleh pihak swasta yang akan digunakan untuk dijual ke restoran dan hotel. Sampai saat ini sudah ada lima perusahaan yang mengajukan pemesanan. Tetapi baru satu perusahaan saja yang sudah dapat direalisasikan.
Selebihnya, Kementerian Pertanian akan melakukan pengecekan dan pengawasan untuk mendatangkan sapi-sapi yang dipesan oleh perusahaan lainnya.
Sementara itu 3.000 ton daging beku yang dipesan pemerintah lewat Perum Bulog, baru sampai sekitar 255 ton pada 28 Juli 2013.
Daging sapi yang dipesan Perum Bulog bukanlah jenis prime cut, dan akan langsung disebar ke pasaran. "Sisanya kita masih harus menunggu. Karena masih dilakukan pengecekan," kata Rusman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.