Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Turun, Astra Raup Laba Rp 8,8 Triliun

Kompas.com - 31/07/2013, 08:13 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com
- PT Astra International Tbk dan anak perusahaannya meraih laba bersih Rp 8,8 triliun sepanjang semester I-2013. Laba bersih ini turun 9 persen dari perolehan semester I-2012 yang mencapai Rp 9,7 triliun. Laba bersih per saham turun 9 persen menjadi Rp 218 per saham.PT Astra International dan anak perusahaannya, Selasa (30/7/2013), mengumumkan adanya sedikit penurunan kinerja sepanjang semester I-2013 dibandingkan semester I-2012.

Melalui rilisnya disebutkan bahwa pendapatan bersih Astra sepanjang enam bulan pertama tahun 2013 sebesar Rp 94,3 triliun. Pendapatan bersih ini turun 2 persen dibanding periode sama tahun 2012 yang mencapai Rp 95,9 triliun.

Menurut Presiden Direktur PT Astra International Prijono Sugiarto, ada beberapa faktor yang diperkirakan masih akan memengaruhi kinerja usaha pada semester II tahun 2013.

Faktor yang dimaksud adalah peningkatan kompetisi pada pasar mobil, kenaikan biaya tenaga kerja, dan menurunnya harga komoditas. Adapun prospek permintaan domestik sendiri tetap tumbuh.

Ada enam lini bisnis inti yang menjadi fokus kegiatan Grup Astra, yakni divisi otomotif, jasa keuangan, alat berat dan pertambangan, agrobisnis, infrastruktur dan logistik, serta teknologi informasi.

Dua divisi mengalami kenaikan laba bersih, yakni divisi jasa keuangan yang naik 19 persen menjadi Rp 2,1 triliun dan divisi teknologi informasi yang naik 2 persen menjadi Rp 55 miliar.

Laba bersih divisi alat berat dan pertambangan turun 24 persen menjadi Rp 1,4 triliun. Laba bersih divisi agrobisnis turun 25 persen menjadi Rp 571 miliar.

Sementara itu, laba bersih divisi otomotif turun 10 persen menjadi Rp 4,4 triliun. Permintaan kendaraan bermotor sepanjang 6 bulan pertama tahun 2013 tetap tinggi.

Berdasarkan data Gabungan Pengusaha Kendaraan Bermotor Indonesia, penjualan mobil di Indonesia pada periode Januari-Juni 2013 mencapai 601.952 unit. Angka penjualan ini meningkat dibandingkan periode yang sama tahun 2012 sebanyak 535.261 unit.

Peningkatan pendapatan masyarakat dan masih terjangkaunya tingkat suku bunga mendukung tetap tingginya permintaan kendaraan bermotor. Penurunan laba bersih segmen otomotif disebabkan meningkatnya persaingan akibat peningkatan kapasitas produksi domestik dan tingginya biaya tenaga kerja.

Dari total penjualan mobil nasional sekitar 602.000 unit, penjualan mobil Grup Astra naik 6 persen menjadi 321.000 unit. Pangsa pasar menurun dari 56 persen menjadi 53 persen.

Astra Toyota Agya dan Astra Daihatsu Ayla?—produk mobil hemat energi dan harga terjangkau (low cost green car/LCGC) Grup Astra—diharapkan dapat mulai didistribusikan pada Agustus 2013 dengan kapasitas produksi 10.000 unit per bulan.

Sementara itu, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) meminta pemerintah merevisi total regulasi menyangkut mobil hemat energi dan ramah lingkungan.

”Seharusnya yang diberikan insentif adalah kendaraan umum, bukan kendaraan pribadi,” kata anggota pengurus harian YLKI, Tulus Abadi.

Menurut YLKI, kebijakan mobil hemat bisa diterima jika sistem transportasi di kota-kota besar sudah memadai dan terintegrasi. Regulasi mobil hemat tersebut saat ini tidak tepat waktu karena masih buruknya sarana dan prasarana transportasi umum di Indonesia. (CAS)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com