Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akuisisi Danamon Kandas, DBS Tunggu 5 Tahun Lagi

Kompas.com - 01/08/2013, 15:46 WIB

SINGAPURA, KOMPAS.com - DBS Group Holdings Ltd. (DBS) menyatakan akan menunggu hingga 5 tahun ke depan untuk kembali mengembangkan bisnis secara anorganik di Indonesia, setelah rencana mengambil alih PT Bank Danamon Indonesia Tbk kandas.

CEO DBS, Piyush Gupta, menjelaskan pihaknya akan meneruskan ekspansi bisnis di Indonesia dengan cara organik. Sejauh ini, Indonesia menjadi salah satu sasaran bisnis perseroan lantaran potensi bisnis yang besar.

“Bisnis kami sangat berkembang di Indonesia, di mana keuntungan DBS naik hingga 3 kali lipat dalam 3 tahun terakhir ini," ujarnya hari ini, Kamis (1/8/2013).

Hal itu diungkapkan Gupta setelah sebelumnya perseroan menyatakan bakal mengakhiri rencana pembelian Bank Danamon senilai 6,5 miliar dollar AS, seiring dengan habisnya waktu penawaran. “Jika digabungkan dengan Danamon, kami akan mampu melipatgandakan bisnis di Indonesia," lanjutnya.

Sementara itu, Kevin Kwek, analis di Sanford C. Bernstein & Co., Singapura, menyatakan bahwa molornya akuisisi Danamon menghilangkan kesempatan untuk memaksimalkan bisnis.

"Dengan tertundanya proses akuisisi itu, akan membuat DBS lebih sulit dan berat dalam mengembangkan bisnisnya," jelas Kwek.

Rencana DBS mengambil alih 99 persen saham Danamon diajukan pada 2 April 2012. Dalam aksi korporasi itu, DBS juga mengambil 67 persen saham Danamon dari Temasek Fullerton Financial Holdings senilai Rp 66,4 triliun.

Namun demikian, akuisisi itu tak kunjung terealisasi setelah Bank Indonesia memberlakukan aturan kepemilikan bank yang baru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com