"Garuda batal ke London karena kurang koordinasi, koordinasi dengan Angkasa Pura karena ini perlu koordinasi," ujarnya di Bandara Soekarno-Hatta, Kamis (1/8/2013).
Tri mengatakan, sebenarnya AP II selalu siap jika memang Garuda menginginkan perbaikan jalur pacu supaya bisa dipakai oleh pesawat Garuda Boeing 777-300 ER.
"Kalau setiap hari memang harus dilakukan penyehatan, kami siap-siap saja. Sama saja seperti jalanan, kalau sekali-sekali dilewati truk, tidak masalah. Tapi kalau setiap hari dilewati, pasti rusak," terangnya.
Ia menambahkan, hingga kini Garuda rata-rata mengangkut 70 sampai 80 persen dari beban maksimal. Bahkan load factor-nya berkisar 90 persen. Dalam hal ini Tri mengungkapkan, Garuda tidak perlu khawatir dengan kondisi landasan.
"Garuda juga belum tentu bisa 100 persen setiap hari, average-nya 70-80 persen. Yang 100 persen itu hanya beberapa waktu saja. Load factor dari pesawat kadang-kadang 90 sampai 100 persen, tetapi kadang juga 50 persen," kata Tri.
Garuda menunda penerbangannya ke London karena Bandara Soekarno-Hatta belum memenuhi standar tingkat kekerasan untuk pengoperasian pesawat B 777-300 ER dengan kapasitas penuh. Rencananya, Garuda akan melayani penerbangan langsung Jakarta-London non-stop dengan mengangkut 314 penumpang, yang terbagi ke dalam 8 first class, 38 business class, 268 kelas ekonomi, dan muatan kargo sebanyak 11 ton.
Dengan muatan sebanyak itu, diperlukan kekerasan landasan 132 R/D/W/T, sedangkan saat ini di Soekarno-Hatta hanya 120 R/D/W/T.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.