Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI: Agustus dan September 2013, Inflasi Diperkirakan Kembali ke Pola Normal

Kompas.com - 02/08/2013, 02:58 WIB
Palupi Annisa Auliani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Setelah dampak kenaikan harga bahan bakar minyak terhadap inflasi diperkirakan mencapai puncak pada Juli 2013, inflasi indeks harga konsumen (IHK) pada Agustus dan September 2013 diperkirakan kembali ke pola normal. Terlebih lagi, Ramadhan dan Lebaran yang kerap menyumbang lonjakan inflasi dari peningkatan konsumsi, terutama dari bahan pangan, sudah terlewati.

"Inflasi IHK bulanan diperkirakan akan turun ke sekitar 0,9 persen pada Agustus 2013 dan 0,1 persen pada September 2013," kata Direktur Departemen Komunikasi Bank Indonesia Peter Jacobs dalam siaran pers Kamis (1/8/2013). Sebelumnya, Badan Pusat Statistik mengumumkan inflasi IHK bulanan pada Juli 2013 mencapai 3,29 persen, menjadi inflasi IHK bulanan tertinggi sejak 2008, meski belum setinggi saat Indonesia dihajar krisis moneter pada 1997-1998.

Peter mengatakan, perkiraan penurunan inflasi IHK bulanan pada Agustus dan September 2013 juga didorong pengaruh positif kebijakan pemerintah dalam pemenuhan pasokan kebutuhan pangan. Selain itu, tambah dia, dampak kenaikan harga BBM terhadap inflasi juga diperkirakan telah mereda. Ramadhan dan Lebaran yang telah terlewati, menurut dia, turut membantu menurunkan inflasi karena berkurangnya permintaan.

Meski demikian, kata Peter, Bank Indonesia tetap akan memperkuat koordinasi kebijakan bersama pemerintah, baik pusat maupun daerah, untuk menjaga kestabilan inflasi. Koordinasi tersebut difokuskan pada upaya menjaga ketersediaan pasokan dan kelancaran distribusi bahan pangan. Diharapkan, upaya ini bakal mewujudkan target inflasi IHK sesuai dengan sasaran yang dipatok Bank Indonesia di kisaran 3,5 sampai 5,5 persen pada 2014.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com