Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tunda Terbang ke London, Garuda Garap Rute ke Asia Pasifik

Kompas.com - 02/08/2013, 08:08 WIB
Didik Purwanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) disarankan untuk mengambil rute gemuk yaitu ke kota-kota di Asia Pasifik, sebelum melanjutkan rencana terbang ke London.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan menuturkan, sambil menunggu perbaikanlandasan oleh PT Angkasa Pura II, Garuda bisa menggarap rute ke China, Jepang dan Korea Selatan.

"Jadi ini biar tidak terburu-buru. Sambil menunggu, Garuda bisa ambil rute gemuk seperti Shanghai, Jepang, Korea, sambil menunggu landasan bagus. Ini memang blessing bagi Garuda," kata Dahlan saat buka bersama media di kantornya, Jakarta, Kamis (1/8/2013) malam.

Sebagaimana diketahui, Garuda menangguhkan penerbangan ke London karena landasan pacu di bandara Soekarno Hatta kurang layak dipakai oleh pesawat Garuda Indonesia jenis Boeing 777-300 ER.

Pertimbangannya, Garuda akan melakukan penerbangan langsung ke Ibu Kota Inggris itu, sehingga bahan bakar yang dibawa terbang jauh lebih banyak. Kondisi ini berbeda dengan maskapai lain seperti Singapore Airlines, Lufthansa, atau KLM yang singgah di bandara lain sehingga tidak memerlukan bahan bakar lebih banyak.

"Bahan bakar pesawat ini harus penuh karena pesawat ini akan terbang langsung dari Jakarta ke London. Sehingga badan pesawat menjadi lebih berat. Jika landasan kurang bagus, nanti akan merusak landasan itu sendiri," kata Dahlan.

Seperti diberitakan, Garuda menunda penerbangannya ke London karena Bandara Soekarno-Hatta belum memenuhi standar tingkat kekerasan untuk pengoperasian pesawat B 777-300 ER dengan kapasitas penuh.

Rencananya, Garuda akan melayani penerbangan langsung Jakarta-London non-stop dengan mengangkut 314 penumpang, yang terbagi ke dalam 8 first class, 38 business class, 268 kelas ekonomi, dan muatan kargo sebanyak 11 ton.

Dengan muatan sebanyak itu, diperlukan kekerasan landasan 132 R/D/W/T, sedangkan saat ini di Soekarno-Hatta hanya 120 R/D/W/T.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com