Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNI Berangkatkan 6.000 Pemudik

Kompas.com - 02/08/2013, 09:37 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) memberangkatkan 6.000 pemudik dalam acara mudik bersama para nasabah, yang pada tahun ini bertemakan "Rejeki Mudik BNI 2013".

Dalam kegiatan itu, BNI mengakomodasi para pemudik dari Jakarta dan sekitarnya serta para TKI yang bekerja di Hongkong dan Singapura untuk berlebaran di kampung halaman.

Tahun ini BNI menyediakan 5.500 kursi bus eksekutif, 500 kursi kereta api eksekutif, 92 tiket pesawat PP untuk pemudik asal Hongkong, dan 46 tiket pesawat PP untuk pemudik asal Singapura.

"Program Rejeki Mudik BNI 2013 kami selenggarakan sebagai bagian dari upaya BNI membantu pemerintah menyediakan sarana transportasi mudik yang aman dan nyaman," kata Direktur Utama BNI Gatot M Suwondo saat melepas peserta di Senayan, Jumat (2/8/2013).

Tahun ini BNI mengantar para pemudik ke 10 kota tujuan, yaitu Lampung, Palembang, Padang, Cirebon, Purwokerto, Semarang, Solo, Yogyakarta, Malang, dan Surabaya.

"Sekitar 5.500 pemudik diberangkatkan dengan 110 bus pada 2 Agustus 2013. 500 pemudik lainnya diberangkatkan dengan kereta api dari stasiun Gambir Sabtu (3/8/2013) malam ke Yogyakarta, Solo, dan Surabaya," kata Corporate Secretary BNI Tribuana Tunggadewi pada kesempatan yang sama.

Dalam program ini, kata Tribuana, separuh dari total jumlah kursi peserta mudik dibiayai dari program corporate community responsibility (CCR) BNI. Tribuana menyatakan para pemudik mengaku senang dengan adanya program mudik ini dan berharap program ini diadakan tiap tahun.

"Ketika ditanya, para pemudik ini berharap program ini diadakan setiap tahun," ungkap Tribuana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com