Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tambah Produk Baru, Sido Muncul Optimistis Raup Omzet Rp 3 Triliun

Kompas.com - 03/08/2013, 21:02 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com -
Meski industri jamu di Tanah Air kurang bergairah, produsen jamu nasional PT Sido Muncul masih tetap yakin bisa menjaga kinerja penjualan tahun ini.

Presiden Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat bilang, tahun ini perusahaan optimistis meraup omzet sekitar Rp 2,5 triliun-Rp 3 triliun. "Secara umum, tahun ini industri memang kurang baik tapi kami masih tetap optimistis," katanya, Kamis (1/8/2013) malam.

Menurut Irwan, kinerja perusahaan ini masih bagus ditopang oleh citra perusahaan sebagai salah satu perusahaan jamu raksasa di dalam negeri. Apalagi, beberapa produk Sido Muncul masih memimpin pasar di beberapa segmen.

Di sisi lain, beberapa produk jamu juga tetap digemari masyarakat sebagai alternatif produk kesehatan. Proses pengolahan dan pengemasan yang makin modern membuat kepercayaan konsumen juga terus meningkat.

Irwan bilang, selain mengandalkan volume penjualan, target penjualan tahun ini juga dikontribusi oleh kenaikan harga jual produk Sido Muncul. Menurutnya, tahun ini, Sido Muncul telah menyesuaikan harga produk sekitar 10 persen hingga 12 persen.

Kenaikan harga jual ini didorong oleh kenaikan beberapa komponen produksi. Antara lain, kenaikan upah buruh dan biaya produksi lainnya. Meski begitu, "Kami berhati-hati dalam menaikkan harga jual agar tidak terlalu berdampak di pasar," ujar Irwan.

Di samping itu, penjualan Sido Muncul tahun ini juga akan dikontribusikan oleh keluarnya beberapa varian produk baru. Irwan bilang, tahun ini, perusahaan berencana mengeluarkan tiga varian produk baru.

Dua di antaranya adalah varian dari minuman suplemen dan produk kopi instan. "Satu varian lagi benar-benar baru, sehingga belum bisa dibocorkan," ungkapnya sedikit berahasia.

Sido Muncul memang tergolong perusahaan jamu dengan cakupan produk yang lengkap. Selain jamu tradisional dan jamu instan, perusahaan itu mulai merambah produk suplemen makanan, minuman instan, permen, hingga minyak kayu putih.

Untuk pemasaran, selain pasar domestik, Sido Muncul juga merambah pasar ekspor dengan tujuan utama Australia, Timur Tengah dan Eropa. Untuk pasar ekspor ini, produk Tolak Angin, minuman energi, dan kopi instan menjadi andalan perusahaan.

Irwan bilang, Sido Muncul akan memprioritaskan penggunaan dana hasil penawaran saham perdana untuk memperluas lini produksi jamu milik perusahaan. Ekspansi ini akan dilakukan baik untuk peningkatan kapasitas produksi produk lama seperti Tolak Angin maupun pengembangan varian produk baru.

Salah satu produk baru yang akan diproduksi di pabrik baru itu adalah minuman energi siap saji. Sido Muncul juga akan berekspansi untuk membuat pabrik pengolahan bahan baku.

Seperti diketahui, Sido Muncul akan melantai di bursa saham pada kuartal III-2013. Dalam penawaran saham perdana ini, perusahaan itu mengincar dana segar Rp 1 triliun hingga Rp 1,5 triliun. Selain ekspansi produksi jamu, Irwan bilang Sido Muncul juga berencana mengakuisisi perusahaan farmasi. "Ada sekitar tiga perusahaan yang kami cermati," ujarnya. (Tendi Mahadi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com