Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merpati Jajaki IPO untuk Bayar Utang

Kompas.com - 05/08/2013, 14:26 WIB
Didik Purwanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - PT Merpati Nusantara Airline kini sedang berupaya melakukan restrukturisasi utangnya sebesar Rp 6,5 triliun. Ada sejumlah cara yang disiapkan untuk melakukan penyelesaian kewajiban tersebut.

Direktur Utama Merpati Kapten Asep Ekanugraha mengatakan, pihaknya ingin melakukan restrukturisasi utang, salah satu caranya dengan menukar utang dengan saham perseroan. Nantinya saat perseroan melakukan penawaran saham perdana (initial public offering/IPO), saham ini akan dilepas ke pasar sehingga perseroan bisa membayar utangnya.

"Soal restrukturisasi utang, kami tetap upayakan ke situ (penukaran utang dengan saham)," kata Asep saat konferensi pers di kantornya, Jakarta, Senin (5/8/2013).

Namun Asep masih enggan menjelaskan secara pasti mekanisme penukaran utang dengan saham tersebut lebih lanjut. Sekaligus waktu dan target penyelesaian utangnya ini. Sebab, bagaimanapun, pihaknya sedang memiliki sejumlah kreditur dengan nilai utang yang relatif besar.

Untuk saat ini, pihaknya juga akan hati-hati dalam bicara mengenai kondisi keuangan perusahaan. Sebab, bisa saja hal tersebut akan membuat kreditur tidak nyaman dengan kondisi Merpati saat ini.

"Kreditur belum tentu mau opsi itu (penukaran utang dengan saham). Tapi respon dalam tiga hari kemarin, kreditur ini masih bagus. Tapi kita harus hati-hati bicara mengenai kondisi perusahaan," jelasnya.

Dalam 6 bulan pertama pasca-pemilihan direksi baru, Merpati akan fokus mengejar operasional perusahaan dengan meningkatkan pendapatan. Setelah sampai setahun mendatang, pihaknya baru akan fokus melakukan restrukturisasi, termasuk ke sejumlah kreditur besar seperti Bank Mandiri, Pertamina dan PT Jasindo.

"Bahkan untuk membayar avtur ke Pertamina, kami sampai saat ini juga mencicil. Soalnya kredit kami sudah terlampaui beberapa bulan lalu," jelasnya.

Asep akan intensif melakukan komunikasi dengan sejumlah kreditur termasuk membicarakan masalah restrukturisasi utangnya, sekaligus melakukan negoisasi agar kreditur mau menukarkan utang dengan saham perseroan.

Seperti diberitakan, saat ini Merpati memiliki utang ke sejumlah perusahaan meliputi PT Pertamina, PT Angkasa Pura I, PT Angkasa Pura II, dan PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) dengan jumlah sekitar Rp 6 triliun.

Sebenarnya pemerintah berupaya memberikan suntikan dana hingga Rp 561 miliar dari APBN hingga akhir 2011. Namun, usulan suntikan tambahan sebesar Rp 250 miliar pada tahun 2012 tidak terealisasi hingga saat ini.

Lantas Kementerian BUMN membentuk tim restrukturisasi untuk mengembangkan Merpati agar maskapai tersebut bisa mandiri dan mampu menaikkan pendapatan operasionalnya. Namun ternyata hingga saat ini, operasional Merpati belum mampu untung tinggi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com