Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lion Gunakan Pesawat PT DI untuk Rute Kalimantan dan NTT

Kompas.com - 13/08/2013, 10:27 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Lion Air berencana menggunakan pesawat buatan PT Dirgantara Indonesia (PT DI) untuk menerbangi bandara perintis di wilayah Nusa Tenggara Timur dan Kalimantan.

Direktur Lion Air Edward Sirait menjelaskan, pengadaan pesawat diperkirakan mulai tahun depan. Namun sejauh ini, Lion Air akan menyesuaikan kemampuan produksi PT DI.

"Sudah ada pembicaraan dengan Menteri BUMN, dan tahun depan pesawat buatan PT DI yang kami pesan kemungkinan sudah ada. Kami pesan 50 pesawat, dan pemenuhannya tergantung kemampuan PT DI," ujarnya saat berbincang dengan Kompas.com, Selasa (13/8/2013).

Edward menjelaskan, pembicaraan antara Lion Air dan PT DI masih berlangsung untuk menentukan spesifikasi pesawat yang diinginkan.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Menteri BUMN Dahlan Iskan mengungkapkan, Lion Air berencana membeli pesawat buatan PT DI. Dahlan mengaku sudah bertemu Rusdi Kirana, Presiden Direktur Lion Air, untuk membahas rencana tersebut. Dia bilang, Lion Air tertarik menggunakan pesawat PT DI jenis N-219.

"Beliau (Rusdi Kirana) kan beli pesawat banyak dari luar negeri. Tapi, dia juga ingin ikut mengembangkan PT DI. Dia akan membeli 50-an pesawat," ujar Dahlan kepada wartawan di kantornya, Senin (12/8/2013).

Menurut Dahlan, untuk tahap awal PT DI akan menyiapkan prototipe dari jenis pesawat yang berkapasitas 19 kursi.

Ia menuturkan, pesawat tersebut untuk mengembangkan rute penerbangan perintis. Setelah menyiapkan prototipe, papar Dahlan, BUMN yang berlokasi di Bandung, Jawa Barat, butuh beberapa tahun untuk memproduksinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com