Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Defisit Neraca Perdagangan Akan Capai 6 Miliar Dollar AS

Kompas.com - 13/08/2013, 15:29 WIB
Zico Nurrashid Priharseno

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah memperkirakan pada semester II-2013, Indonesia masih akan mengalami defisit perdagangan, khususnya untuk sektor migas.

Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mengatakan, naiknya defisit neraca perdagangan diperkirakan menjadi 5 miliar dollar AS-6 milliar dollar AS di tahun 2013 ini.

Pada semester pertama tahun 2013 ini, defisit neraca perdagangan mencapai 3,3 miliar dollar AS, yang dikontribusi oleh impor migas 5,8 miliar dollar AS, dan surplus non-migas 2,5 miliar dollar AS.

"Pada semester II ini bahkan akan ada penambahan defisit neraca perdagangan yang sudah berada di 3,3 miliar dollar pada semester pertama ini, mungkin akan meningkat 5 sampai 6 miliar dollar AS secara total di tahun 2013," terang Gita di Gedung Kementerian Perdagangan, Selasa (13/8/2013).

Gita mengatakan, untuk sektor non-migas, diperkirakan masih tetap berada pada posisi surplus di semester II ini, yang diperkirakan sebesar 2,3 miliar dollar AS.

Mendag juga menambahkan, berkurangnya defisit dari impor migas akan terlihat setelah pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi. Di sisi lain, pemerintah telah mengambil kebijakan terkait dengan pemberian nilai tambah atas ekspor komoditas pertambangan.

Akan tetapi, kebijakan itu baru bisa dirasakan dalam waktu yang relatif lama, mengingat adanya stagnansi dan kontraksi pada ekonomi global, seperti Eropa, China, dan AS.

"Tapi kami melihatnya long term, karena ke depannya porsi ekspor akan ada nilai tambahnya, tadinya 35 persen dari total ekspor, ini akan meningkat dalam beberapa tahun ke depan," ujarnya.

Hal inilah yang menurut Gita akan mampu mengurangi dan menjaga defisit neraca perdagangan pada semester II. Akan tetapi yang perlu digarisbawahi bahwa yang sangat memengaruhi neraca perdagangan adalah migas, terlebih pemerintah sudah melakukan importasi sebesar 13 miliar dollar AS pada semester I.

"Mudah-mudahan kalau angka itu bisa turun sedikit saja, apalagi kalau banyak itu pasti akan bisa mengurangi defisit kita," tutup Gita.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KJRI Cape Town Gelar 'Business Matching' Pengusaha RI dan Afrika Selatan

KJRI Cape Town Gelar "Business Matching" Pengusaha RI dan Afrika Selatan

Whats New
Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com